Jokowi Resmikan Pabrik Viscose Rayon Terintegrasi Terbesar di Indonesia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik atau fasilitas produksi viscose rayon terintegrasi dan terbesar di Indonesia, Jumat (21/2). Pabrik itu untuk mendongkrak sektor tekstil nasional dan strategi pembangunan industri 4.0 pemerintah.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik atau fasilitas produksi viscose rayon terintegrasi dan terbesar di Indonesia, Jumat (21/2). Pabrik itu untuk mendongkrak sektor tekstil nasional dan strategi pembangunan industri 4.0 pemerintah.
Fasilitas baru milik Asia Pacific Rayon (APR) tersebut berada di lokasi yang sama dengan kompleks grup APRIL di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau. Dengan total investasi sebesar Rp15 triliun (USD1.1 miliar), lokasi yang berdekatan ini memungkinkan operasi yang terintegrasi di mana pasokan pulp dari hutan tanaman industri terbarukan milik Grup APRIL dapat memasok langsung ke APR untuk produksi viscose rayon.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
APR dapat memproduksi 240.000 ton serat rayon per tahun. Peresmian operasional APR tersebut ditandai dengan penandatangan prasasti pabrik serta pelepasan kontainer berisi serat rayon oleh Jokowi untuk diekspor ke Turki sebanyak 10.190 ton serta pengiriman ke Jawa Tengah sebesar 12.000 ton.
Turut hadir dalam peresmian tersebut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Gubernur Provinsi Riau Syamsuar, Chairman dan Pendiri RGE Sukanto Tanoto dan Direktur RGE Anderson Tanoto.
Dalam peresmian, Jokowi mengapresiasi investasi APR untuk mendukung pengembangan industri tekstil nasional. Peran sektor swasta, ungkapnya sangat berpengaruh dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi disamping stimulus yang diberikan pemerintah.
"Jangan sampai industri garmen kita kalah dengan Vietnam, kita sudah punya bahan baku sendiri sekarang di sini (viscose rayon APR). Negara yang cepat akan mengalahkan yang lambat dan kita ingin menjadi negara yang cepat," kata Jokowi dalam sambutannya.
Kehadiran APR sejalan dengan visi pemerintah untuk mendorong lebih banyak investasi bernilai tambah di dalam negeri, serta memperkuat industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional yang tertuang dalam Peta Jalan Revolusi Industri 4.0.
Selain itu, hadirnya APR diharapkan dapat menjadi alternatif untuk mengurangi ketergantungan impor bahan baku tekstil, khususnya kapas yang saat ini seluruhnya belum bisa dipenuhi dari dalam negeri.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan optimalisasi pemakaian bahan baku tekstil yang berasal dari dalam negeri sangat penting dalam mendongkrak kinerja TPT Indonesia.
Saat ini, Kementerian Perindustrian tengah menjalankan beberapa langkah untuk terus meningkatkan kinerja industri padat karya tersebut. "Untuk menggenjot daya saing industri TPT, banyak hal yang kami pacu. Salah satunya memudahkan ketersediaan bahan baku di dalam negeri," ujarnya.
Direktur APR Basrie Kamba mengatakan, hadirnya APR dapat memberikan dampak positif bagi peluang kerja dan kesempatan usaha untuk bisnis kecil dan menengah di hulu-hilir industri TPT.
"Kami sangat berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas dukungannya melalui peresmian fasilitas baru kami ini," kata Basrie Kamba.
Selain Turki, produk APR juga diekspor ke 14 negara lainnya termasuk pasar tekstil dunia seperti Pakistan, Bangladesh, Vietnam, Brasil serta sejumlah negara di Eropa. Tidak hanya ekspor, produksi APR juga ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku tekstil dalam negeri.
Kehadiran APR berpotensi menghasilkan devisa hingga USD 131 juta atau sekitar Rp1,77 triliun per tahun serta menurunkan ketergantungan bahan baku impor hingga USD 149 juta atau sekitar Rp2,01 triliun per tahun.
APR memproduksi serat rayon yang berkelanjutan karena berasal dari bahan baku yang terbarukan, dapat terlacak dan mudah terurai. Bahan baku APR disuplai oleh Grup APRIL selaku pemasok utama, yang sudah diakui sebagai produsen yang bertanggung jawab lewat sertifikasi nasional (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu) dan internasional (Programme for the Endorsement of Forest Certification/PEFC).
APR adalah produsen viscose rayon pertama di Indonesia yang menerima sertifikasi STeP yang diakui secara internasional dari OEKO-TEX, organisasi sertifikasi independen yang berbasis di Swiss, untuk pembuatan serat viscose staple yang bertanggung jawab.
APR meluncurkan kampanye Everything Indonesia untuk mempromosikan penggunaan sumber bahan baku tekstil dan fashion yang diproduksi dari dalam negeri. Tujuannya untuk mendukung Indonesia sebagai pusat tekstil dunia dengan rayon sebagai bahan baku dalam pengembangan kreativitas dan desain fashion dalam negeri.
Baca juga:
Jokowi Resmikan Pabrik Viscose Rayon Terintegrasi Terbesar di Indonesia
Bekal Jokowi untuk Bobby Terjun Dunia Politik: Jadi Diri Sendiri dan Harus Sabar
Presiden Jokowi Ingatkan Pembangunan Manusia Harus Ditunjang Sarana dan Prasarana
5 Beda Gaya Blusukan Jokowi Dengan Gibran Rakabuming, Kamu Suka yang Mana?
Jokowi Tinjau Tol Pekanbaru-Dumai: Sekarang Waktu Tempuh Hanya 2 Jam