Jokowi sambangi markas Walhi bahas masalah lingkungan hidup
Jokowi menyetujui pembentukan lembaga ad hoc untuk mengatasi masalah konflik agraria.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendatangi kantor LSM Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) yang berada di Jalan Tegal Parang Nomor 14, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Jokowi diundang untuk berdiskusi masalah lingkungan yang ada di Jakarta maupun Indonesia.
Pantauan merdeka.com, Senin (12/5) Jokowi yang menggunakan kemeja putih dan celana hitam langsung menggelar rapat tertutup dengan Direktur Eksekutif Walhi Abetnego Tarigan. Setelah menggelar rapat tertutup selama satu jam, Jokowi dan Abentnego keluar dari ruangan tersebut.
Abetnego mengatakan kedatangan Jokowi tidak hanya sebagai gubernur saja, tetapi juga sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan. Jokowi membahas mengenai permasalahan lingkungan terutama mengenai pengelolaan sumber daya alam.
Apabila Jokowi terpilih menjadi presiden, lanjut dia, mantan wali kota Solo ini harus mengutamakan pengelolaan manajemen pengelolaan sumber daya alam terutama masalah koordinasi antara daerah dan pusat.
"Intinya, kami melihat penting isu terkait sumber daya alam, pengelolaan sumber daya alam sektoral, yang akibatkan persoalan lemahnya koordinasi sehingga menyebabkan eksploitasi yang tak terkendali. Itu menjadi ancaman dan tantangan ke depan bagi pemerintah selanjutnya," kata dia.
Dia menilai permasalahan lingkungan dan permasalahan terkait konflik agraria menjadi konflik terbanyak di Indonesia. Konflik agraria tersebut mengancam kesatuan masyarakat. Untuk itu, Walhi pun mengusulkan kepada Jokowi untuk membentuk sebuah lembaga ad hoc yang memang bertugas menangani permasalahan tersebut.
"Konflik agraria menjadi konflik yang terbesar setelah politik. kami sampaikan ini penting untuk diperhatikan, makanya kami usulkan agar dibentuk komisi ad hoc untuk penyelesaian konflik agraria," kata dia.
Sementara itu, Jokowi mengatakan permasalahan lingkungan hidup di Indonesia sudah banyak. Untuk itu, dia menyetujui pembentukan lembaga ad hoc untuk mengatasi masalah konflik agraria.
"Jangan sampai isu lingkungan itu jatuhnya sektoral, diserahkan ke kementerian lingkungan hidup, badan pertanahan. Terus yang menyelesaikan siapa? jadi gak jelas. Memang harusnya ada badan yang selesaikan, meskipun badan itu ad hoc supaya jelas, targetnya kapan. Karena konflik yang berkaitan dengan agraria banyak sekali," kata Jokowi.
Baca juga:
Politisi PDIP ngotot Puan jadi cawapres Jokowi
Jokowi akan umumkan cawapres pada Jumat Suci 16 Mei
'3 Parpol pendukung Jokowi representasi kekuatan politik RI'
Jokowi hargai keputusan PPP dukung Prabowo
Dahlan: Semua capres harus usung kenaikan harga BBM subsidi
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dikatakan Andreas Hugo Pareira tentang 'cawe-cawe' Jokowi? Diawali upaya untuk memperpanjang kekuasaan, dimulai dari upaya untuk menambah massa jabatan tiga periode, menambah massa jabatan 2-3 tahun, namun kedua upaya ini tidak berhasil," ungkap dia."Drama series cawe-cawenya kemudian beralih dengan 'melabrak' UU Pilpres menyangkut batas usia 40 tahun melalui tangan Paman Usman di MK dan menjadikan putra Gibran sebagai Cawapres Prabowo," tambah Andreas.
-
Kenapa Jokowi meninjau Gudang Beras Bulog? Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Apa yang Jokowi lakukan di Gudang Beras Bulog Pematang Kandis? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung Gudang Beras Bulog di Pematang Kandis,Kabupaten Merangin, Jambi. Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).