Jokowi Sebut Corona di RI Masih Terkendali, Tak Masuk 10 Negara Tertinggi
Untuk itu, dia meminta para gubernur lebih bekerja keras menekan kasus positif corona di tanah air. Jokowi ingin para gubernur mengubah cara kerja menjadi lebih sederhana dan cepat di tengah krisis ekonomi dan kesehatan akibat pandemi corona.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menilai jumlah kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia masih terkendali dengan jumlah penduduk yang ada. Bahkan, kata, dia, Indonesia tidak masuk ke dalam 10 negara dengan kasus Covid-19 tertinggi.
Menurut dia, kasus positif corona di Amerika Serikat, Brazil, India, hingga Rusia jauh lebih tinggi dibandingkan Indonesia. Padahal, Indonesia masuk ke dalam 5 negara dengan jumlah populasi terbanyak
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa yang menjadi sorotan utama Presiden Jokowi tentang pangan di Indonesia? Sebelumnya, Presiden Jokowi pernah menyoroti permasalahan pangan di Indonesia, bahwa permintaan selalu meningkat karena populasi yang terus bertambah.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
"Negara kita ini masuk 5 besar penduduk terbanyak. Tetapi kalau dilihat 10 negara dengan kasus tertinggi, kita tidak masuk di dalamnya. Tadi Amerika (Serikat) 3,4 (juta), Brasil 1,8 (juta), India 906 ribu, Rusia 739 ribu, Peru 326 ribu," ujar Jokowi saat rapat bersama para gubernur di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Rabu (15/7) dikutip dari Setkab.go.id.
"Artinya, kita berada pada posisi yang masih bisa kita kendalikan," sambungnya.
Untuk itu, dia meminta para gubernur lebih bekerja keras menekan kasus positif corona di tanah air. Jokowi ingin para gubernur mengubah cara kerja menjadi lebih sederhana dan cepat di tengah krisis ekonomi dan kesehatan akibat pandemi corona.
"Manajemen krisis harus betul-betul kita lakukan. Ajak aparat kita di bawah kita, untuk betul-betul bekerja extraordinary, enggak bisa kita dalam situasi seperti ini kita kerja normal-normal, dalam situasi seperti ini kita kerja biasa-biasa, enggak bisa," jelasnya.
"Dari channel ordinary pindah channel ke extraordinary. Dari channel yang cara kerja bertele-tele, rumit ke cara-cara kerja yang cepat dan sederhana. Semuanya harus diubah seperti itu," imbuh Jokowi.
Sementara itu, jumlah kasus corona di Indonesia bertambah 1.522 orang pada Rabu, 15 Juli 2020. Sehingga, total kasus positif Covid-19 nasional menjadi 80.094 orang.
Sedangkan untuk Pasien sembuh bertambah 1.414 orang dan totalnya menjadi 39.050. Adapun pasien meninggal dunia bertambah 87 menjadi 3.797 orang.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Jokowi Apresiasi Lima Provinsi Dalam Menangani Covid-19
Jokowi Sebut Jika RI Lockdown, Pertumbuhan Ekonomi Bisa Minus 17 Persen
Jokowi: Ekonomi Kuartal II-2020 Bisa Tumbuh -4,3 Persen
Jokowi: Uang Pemda di Bank Masih Rp 170 Triliun, Gede Sekali
Jokowi: Kita Tidak Bisa Mengharapkan Investasi Lagi!
Jokowi akan Beri Bantuan Modal Kerja ke 12 Juta Pedagang Kecil