Jokowi Siapkan Insentif, Rumah Dinas hingga Tunjangan Kemahalan buat ASN Pindah ke IKN
58 persen perputaran uang dan ekonomi juga ada di Pulau Jawa.
Berikut keuntungan diberikan Jokowi buat ASN pindah IKN
Jokowi Siapkan Insentif, Rumah Dinas hingga Tunjangan Kemahalan buat ASN Pindah ke IKN
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyadari ada aparatur sipil negara (ASN) yang tidak senang pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
- Menteri Bahlil Minta Tunjangan Kinerja PNS Bawahannya Setara Ditjen Pajak, Jokowi Jawab Begini
- Jelang Prabowo-Gibran Daftar Capres-Cawapres ke KPU, Jokowi Kumpulkan Relawan di Istana
- RS Pertama di IKN Mulai Dibangun, Jokowi: Bisa Tarik Pasien dari Luar Negeri
- Jokowi Tinjau SMKN 2 Bengkulu Tengah: Nanti di Sini Bisa Saja Buat Mobil
Jokowi mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan sejumlah insentif bagi ASN yang pindah ke IKN.
"Mengenai IKN, yang berkaitan dengan perpindahan, artinya Bapak/Ibu sekalian, saya dengar ada yang senang, ada yang enggak seneng (pindah ke IKN),"
kata Jokowi dalam pembukaan Rakernas KORPRI di Hotel Mercure Ancol Jakarta Utara, Selasa (3/10).
merdeka.com
"(IKN) Ini adalah masa depan baru dan sudah disiapkan intensif,"
kata Jokowi lagi.
merdeka.com
Jokowi memahami perpindahan ASN ke IKN akan alot apabila tidak disiapkan insentif.
okowi menyampaikan insentif yang disiapkan pemerintah sangat beragam mulai dari, rumah dinas berupa rumah tapak atau apartemen.
"Kalau enggak ada ini alot pasti, tapi kalau ada insentif kan beda. Rumah dinas, diberikan rumah tapak, maupun apartemen," ujarnya.
Selain itu, kata Jokowi, pemerintah juga akan memberikan biaya pindah ke IKN untuk suami, istri, hingga anak. Kemudian, tunjangan hingga sejumlah fasilitas lainnya.
"(Ada) Biaya pindah juga diberikan suami istri plus anak, ada tunjangan kemahalan. Dan fasilitas-fasilitas lainnya," tutur Jokowi.
Dia menekankan bahwa ASN sangat dibutuhkan agar pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur dapat berjalan lancar. Jokowi menuturkan bahwa pemindahan IKN untuk mewujudkan Indonesiasentris, sehingga perputaran uang tak hanya di Pulau Jawa saja.
"Untuk memulainya di sana perlu yang namanya ASN," ucap Jokowi.
Menurut dia, saat ini 56 persen atau 150 juta penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa.
Sementara itu, Jokowi menyebut daya dukung di Pulau Jawa sudah tak kuat karena padatnya penduduk.
Tak hanya itu, 58 persen perputaran uang dan ekonomi juga ada di Pulau Jawa. Oleh sebab itu, pemerintah memutuskam memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur agar terjadi pemerataan penduduk dan ekonomi di Indonesia.
"Apalagi Jakarta, Jawa saja sudah seperti itu apalagi Jakarta. Begitu sangat padatnya, sangat kompleks permasalahannya karena bisnis ada di sini, ekonomi ada di sini, pendidikan ada di simi, pariwisata ada di sini, semua ada di Jakarta," jelas dia.
"Sehingga perlu digeser agar Indonesiasentris, pindah ke Kalimantan Timur, ke Nusantara,"
sambung Jokowi.
merdeka.com
Dia menuturkan bahwa ASN seharusnya tak keberatan ditempatkan dimana saja, termasuk IKN. Pasalnya, ASN biasa dipindah kerjakan dimana saja.
"Memang butuh jiwa pionir. Dulu ditempatkan di luar jawa saat zaman-zaman dulu kan biasa saja, sekarang kok jadi keliatannya kok agak rumit? Tapi kalau sudah ditunjuk bapak pindah, bapak pindah, ibu pindah, ibu pindah moga-moga semuanya selesai," kata Jokowi.
Reporter: Lisza Egeham/Liputan6.com