Jokowi soal polemik pembelian helikopter asing: Tanyakan ke Kasau
TNI AU sendiri menyayangkan adanya kritikan rencana pembelian helikopter asing itu.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) enggan terlalu menanggapi rencana TNI AU membeli helikopter AgustaWestland AW-101 bikinan Westland Helicopters di Inggris dan Agusta di Italia untuk kegiatan transportasinya ke daerah terpencil yang terus menuai polemik. Jokowi meminta soal rencana itu ditanyakan langsung kepada Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna.
"Tanyakan ke Kasau," kata Jokowi singkat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (2/12).
Sementara itu ditemui di tempat sama, Kadispen TNI AU Marsma Dwi Badarmanto menyayangkan adanya kritikan rencana pembelian helikopter AgustaWestland AW-101. "Kenapa MI 35 enggak dikejar-kejar, kenapa kita beli F-16 enggak dikejar-kejar, itu saja kuncinya," kata dia.
Dwi menjelaskan, pihaknya sudah mengajak PT Dirgantara Indonesia untuk mengkaji helikopter AW-101 jauh-jauh hari. Tetapi, kata dia, PT DI belum bisa membuat produksi dalam negeri alat utama sistem persenjataan untuk TNI.
"Kita semua pertimbangkan, PT DI sudah diajak bicara tapi tidak ada respon, dan tahun 2010 kita memikrikan unuk meningkatkan kekuatan TNI AU," ujarnya.
Dwi menegaskan, PT DI belum bisa membuat produksi dalam negeri alat utama sistem persenjataan untuk TNI. Hal itu dibuktikan PT Dirgantara Indonesia selalu bekerjasama dengan perusahaan militer di luar negeri. Karena itu TNI AU tak memilih helikopter EC-725 Cougar dari PT DI untuk heli VVIP Presiden Jokowi.
Dwi mengklaim bila pemilihan AW-101 sudah dikaji lantaran TNI AU membutuhkan heli angkut berat. Heli AW-101 memiliki kabin dengan ketinggian 180 cm dan kapasitas angkut 80 ton, serta mempunyai tiga mesin.
"Sudah, kita 2010 sudah mulai kaji-kaji apa yang pas, keluarkan spek itu, tinggi kita harus 180 rata-rata. Bagaimana menawarkan pesawat Ciugar yang harusnya kita terima sampai sekarang belum jadi, coba tanya ke PT DI, benar enggak pesawat itu dibikin PT DI," terang Dwi.
"Ada dua item yang sampai sekarang belum ada, itu alasannya. Harusnya Mei-Juni sudah sampai di tempat saya. Anggaran multiyears, kita beli 6 Cougar itu, tapi sampai sekarang belum. Kembali lagi bahwa produk PT DI apa yang kita pakai, kalau kita punya spek khusus jangan salahkan ke kita," tandasnya.
Baca juga:
Soekarno presiden pertama di dunia punya helikopter kepresidenan
Kegeraman JK lihat TNI AU ngotot beli helikopter asing buat Jokowi
JK minta TNI AU setop pembelian helikopter asing karena bikin ribut
Tantowi soal Heli Presiden: Harusnya pakai produk kita agar bersaing
Helikopter Kepresidenan Jokowi bikin panas TNI AU VS PT DI
PT DI bantah disebut Kasau belum sanggup bikin alutsista
Menko Luhut bentuk Komite Pengadaan soal pembelian heli presiden
-
Kapan helikopter Presiden Iran jatuh? Helikopter tersebut jatuh pada Minggu (19/5) saat Presiden Raisi dan rombongan kembali dari Provinsi Azerbaijan Timur setelah meresmikan proyek pembangunan dam.
-
Apa yang terjadi dengan helikopter Presiden Iran? Media pemerintah Iran, Press TV merilis foto yang menggambarkan detik-detik jatuhnya helikopter yang membawa Presiden Iran, Ebrahim Raisi dan sejumlah pejabat lainnya, termasuk Menteri Luar Negeri, Hossein Amir-Abdollahian.
-
Apa yang menjadi contoh kecanggihan drone perang menurut Jokowi? "Saat itu Mayjen Solemani ini komandan Quds dari pengawal besar revolusi Iran ketembak dari drone yang dipersenjatai akurat karena memakai face recognition. Akhirnya ketembak dan yang kita kaget itu terjadi di wilayah Irak, tapi dronenya konon dikendalikan dari Qatar, markas Amerika Serikat di Qatar," ungkapnya.
-
Kapan Jokowi mengingatkan TNI-Polri untuk mewaspadai drone perang? Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin pembukaan Rapat Pimpinan TNI-Polri 2024 di Mabes TNI, Jakarta, Rabu (28/2/2024).
-
Dimana helikopter Presiden Iran jatuh? Kecelakaan ini terjadi di hutan Dizmar, yang berada di antara kota Varzaqan dan Jolva di Provinsi Azerbaijan Timur.
-
Mengapa Presiden Jokowi hadir di acara serah terima pesawat? Acara serah terima Pesawat C-130J-30 Super Hercules untuk TNI AU.