Jubir RIDO Balas Sindiran Hasto: Jokowi Punya Basis Kuat di Jakarta
Juru Bicara RIDO Herzaky Mahendra Putra mengingatkan, Jokowi merupakan sosok yang pernah memimpin Jakarta dan memiliki basis pendukung kuat.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menilai, dukungan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) kepada Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) sebagai bentuk kepanikan melawan Pramono Anung-Rano Karno di Pilgub Jakarta.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara Ridho Herzaky Mahendra Putra mengingatkan, Jokowi merupakan sosok yang pernah memimpin Jakarta dan memiliki basis pendukung kuat.
- Menebak Arah Pemilih di Jakarta, Mantap Ikut Dukung Paslon Didukung Jokowi atau Masih Bingung?
- Jokowi Penuhi Syarat Masuk Golkar, Ridwan Hisjam Ungkap Alasannya
- Jokowi Bertemu Ketum Parpol Koalisi, Zulhas Sebut Semua Setuju Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
- Jokowi Sindir Jalan Rusak di Jateng: Sudah Bertahun-tahun Tidak Beres-Beres
"Ini ada sosok yang pernah terpilih sebagai gubernur Jakarta dan memimpin Jakarta. Yang jelas-jelas memiliki basis pendukung yang kuat di Jakarta, kemudian hari ini memberikan endorse secara tegas dan jelas," kata Herzaky saat dihubungi merdeka.com, Kamis (21/11).
Herzaky mengungkapkan, timnya menemukan banyak paslon yang mengaku mendapat endorse dari Jokowi. Sehingga, paslon itulah yang dianggap panik karena tidak dapat dukungan dari Jokowi.
"Kami dengar di lapangan itu ada pihak-pihak yang tidak didukung oleh beliau menggunakan nama beliau, menjual nama beliau seakan-akan paslonnya didukung oleh beliau. Sehingga beliau memberikan dukungan secara tegas dan jelas kepada Kang Emil dan Pak Suswono," ungkapnya.
"Kalau yang panik jelas yang didukung lah, masa yang didukung malah dibilang panik," sambung dia.
Lebih lanjut, Herzaky menyampaikan, tim pemenangan RK-Suswono tengah fokus menjaga dukungan agar bertahan dan terwujud di kotak suara saat hari pemungutan nanti. Karena, peta kontestasi sebenarnya berada di setiap TPS.
"Fokus kami hari ini tim pemenangan menjaga harapan dan asa yang begitu besar dari warga Jakarta, agar suara kami benar-benar terjaga nanti di TPS tidak ada yang otak-atik gitu. Kita lagi mau ngawal di situ," papar dia.