Jumlah Penerima BLT Berkurang 1.000 Orang, Warga Jayawijaya Demo Kantor Pos Wamena
Sekitar 200 warga Distrik Wouma di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, melakukan demonstrasi damai ke Kantor Pos Indonesia (Posindo) Wamena untuk mempertanyakan mengapa mereka tidak lagi menerima bantuan langsung tunai (BLT) yang disalurkan pemerintah pusat.
Sekitar 200 warga Distrik Wouma di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, melakukan demonstrasi damai ke Kantor Pos Indonesia (Posindo) Wamena untuk mempertanyakan mengapa mereka tidak lagi menerima bantuan langsung tunai (BLT) yang disalurkan pemerintah pusat.
Koordinator aksi, Kaitanusik Ikinia di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Kamis (12/8), mengatakan tahun-tahun sebelumnya warga Wouma yang menerima BLT sebanyak 1.603 orang, namun belakangan jumlah penerima berkurang tanpa alasan yang jelas.
-
Kapan Presiden Jokowi memberikan BLT El Nino di Banyumas? Selain itu, Presiden Jokowi juga memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino kepada para penerima manfaat di Gudang Bulog Klahang, Banyumas.
-
Apa itu BLT El Nino? BLT El Nino atau Bantuan El Nino adalah program bantuan yang diberikan untuk membantu masyarakat yang terdampak oleh fenomena El Nino.
-
Di mana kita bisa cek penerima BLT El Nino? Cara cek penerima BLT El Nino juga sangat mudah. Anda bisa melakukan cek melalui situs kemesos, bisa juga melalui aplikasi Bansos yang dibuat resmi oleh pemerintah.
-
Bagaimana cara cek penerima BLT El Nino? Cara cek penerima BLT El Nino juga sangat mudah. Anda bisa melakukan cek melalui situs kemesos, bisa juga melalui aplikasi Bansos yang dibuat resmi oleh pemerintah.
-
Kenapa pemerintah memberikan BLT El Nino? Tujuan dari BLT El Nino atau Bantuan El Nino untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak, seperti bantuan pangan, air bersih, dan bantuan ekonomi.
-
Apa yang dimaksud dengan santet Banyuwangi? Santet Banyuwangi punya sejarah panjang sejak zaman kerajaan. Banyuwangi dikenal dengan julukan kota santet. Kini santet sering hanya dipahami sebagai sesuatu yang buruk, padahal tidak demikian.
"Tetapi saat ini yang keluar (yang terdaftar untuk menerima) hanya 285 orang saja, sebagian besar tidak dapat lagi," katanya seperti dikutip dari Antara.
Mereka mempertanyakan pengurangan jumlah penerima bantuan dana tersebut. Menurut mereka, sebagian besar yang tidak menerima merupakan warga Wouma.
Mereka mengharapkan Posindo, Dinas Kependudukan dan Dinas Sosial berkoordinasi ulang terkait data penerima yang telah berkurang karena awalnya operator bantuan sosial tingkat distrik sudah memasukkan data penerima ke pemerintah.
"Kecurigaan kami pasti ada permainan antara kepala distrik, operator distrik dan dinas sosial dan kantor pos, karena awal 1.603 orang sudah pernah dapat tetapi sekarang hampir 1.000 orang lebih tidak dapat. Ini ada apa, padahal mereka ini masyarakat setempat yang sangat membutuhkan," katanya.
Mereka memberikan waktu hingga Senin, (16/8) untuk Dinas Sosial, Dinas Kependudukan serta Posindo memberikan jawaban terkait pengurangan data penerima.
"Kami kasih waktu sampai hari Senin depan, dengan harapan 1.603 orang yang pernah dapat bantuan sosial itu harus direalisasikan dan semua harus dapat. Sementara kami tunggu proses itu, sebagai jaminan kami akan palang material galian C di Wouma," katanya.
Warga lainnya, Fabianus Lagoan, mengatakan aksi mereka untuk mempertanyakan hak warga 7 kampung terkait penerimaan bantuan langsung tunai (BLT).
"Persoalannya adalah masalah data penerima. Ini ada yang tipu-tipu, sehingga masyarakat tetap (penduduk asli Wouma) ada yang tidak dapat," katanya.
Mereka belum mendapatkan penjelasan mengapa pada tahap pertama mereka menerima bantuan, namun pada tahap kedua mereka tidak menerima.
"Pada tahap kedua tidak dapat, padahal nama sudah ada, kartu sudah ada, kenapa tahap pertama kita dapat lalu tahap sekarang kita tidak dapat. Ini yang masyarakat keluhkan," katanya.
Kepala Posindo Wamena La Oli menjelaskan kepada massa bahwa penyaluran bantuan yang dilakukan posindo, berdasarkan data yang diterima dari pemerintah pusat.
"Data yang kami pakai ini data yang diberikan kementerian. Tentang kurang dan lebih (pengurangan atau kelebihan jumlah penerima) itu kami tidak tahu. Kalau data itu (yang dimiliki warga) tidak cocok dengan data kementerian, silakan komplain kepada saya dan saya bertanggung jawab," katanya.
Karena tuntutan masyarakat, Posindo pada hari yang sama menyalurkan bantuan dana untuk warga distrik tersebut. Bantuan disesuaikan dengan daftar penerima yang diperoleh dari pemerintah pusat.
Baca juga:
Budi Waseso akan Pecat dan Pidanakan Pegawai Bulog yang Timbun Bansos Beras
Ini Beda Skema Subsidi Gaji 2020 dan 2021
Ridwan Kamil Koordinasi dengan Polri Terkait Dugaan Pelanggaran Distribusi Bansos
Pandemi Berkepanjangan, Pemerintah Bakal Terus Salurkan Bansos untuk Masyarakat
Gandeng Mahasiswa, Polri Bagikan Bansos PPKM Level 4 di Tangsel
Dirut Bulog Minta Maaf soal Warga Terima Bantuan Beras Tak Layak Konsumsi
Beras Basah dan Menggumpal, Perum Bulog Tarik Kembali Bantuan PPKM di Wilayah Angke