Kabut Asap di Samarinda Makin Parah, Warga Sesak Napas & Tenggorokan Kering
Penelusuran merdeka.com siang ini, pekatnya kabut asap merata di seluruh wilayah Samarinda. Bahkan dari kawasan Jalan Gadjah Mada, nyaris tidak lagi bisa melihat permukiman di kecamatan Samarinda Seberang, di seberang Sungai Mahakam.
Kabut asap akibat Karhutla di kota Samarinda, Kalimantan Timur, hari ini semakin pekat, dan kembali berdampak pada perubahan jadwal penerbangan di Bandara APT Pranoto Samarinda, disebabkan jarak pandang (visibility) terbatas kurang dari 1 kilometer. Sementara, dari kualitas udara, dinyatakan berkategori tidak sehat.
Disayangkan, meski Samarinda berselimut kabut asap Karhutla sejak dua pekan lalu dan semakin pekat siang ini, BMKG Samarinda dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda, tidak memiliki peralatan untuk mengukur kualitas udara di ibu kota provinsi Kalimantan Timur itu.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan? Sisa-sisa kuno bagian bumi yang telah lama hilang ditemukan di Kalimantan. Penemuan lempeng Bumi yang diyakini berusia 120 juta tahun.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan Utara? Lempeng tektonik berumur 120 juta tahun dengan ukuran seperempat dari Samudera Pasifik terungkap berada di Kalimantan Utara setelah sebagian besar bagian kerak Bumi masuk ke dalam lapisan dalam Bumi.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Dimana letak Kampung Bali di Kalimantan Barat? Letaknya berada di Desahan Jaya, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara.
-
Kapan Bromo diselimuti kabut? Kawasan Bromo saat ini sedang memasuki masa peralihan musim hujan ke musim kemarau. Kondisi ini membuat kawasan Bromo setiap paginya diselimuti kabut.
-
Kapan Bakso Aci Garut mulai ada? Mengutip laman baksoacinampol.epizy.com, bakso aci sendiri merupakan makanan khas orang Sunda yang sudah ada sejak abad ke-19. Mulanya makanan ini dibuat oleh masyarakat di tatar priangan seperti Garut, Tasikmalaya, sampai Bandung di tengah kondisi sulit era penjajahan Belanda.
Namun demikian, dari pantauan merdeka.com, mengacu indeks pencemaran di kota Samarinda pada aplikasi AirVisual, kualitas udara masuk udara yang tidak sehat. Per pukul 15.00 Wita sore ini, mencapai angka 142 US AQI (Air Quality Index) dari 76 US AQI pagi tadi.
"Ini sudah semakin pekat, udara sudah nggak sehat. Jalan pakai motor, sudah berasa sesak napas, tenggorokan kering," kata Fahmi (39), warga Jalan Ir H Juanda Samarinda, kepada merdeka.com, Sabtu (14/9).
Penelusuran merdeka.com siang ini, pekatnya kabut asap merata di seluruh wilayah Samarinda. Bahkan dari kawasan Jalan Gadjah Mada, nyaris tidak lagi bisa melihat permukiman di kecamatan Samarinda Seberang, di seberang Sungai Mahakam.
Pun demikian di kawasan Jalan Perjuangan. Dari ketinggian sekitar SMAN 10 Plus, terlihat kabut asap menutupi wilayah Samarinda Utara dan Sungai Pinang, dengan jarak pandang kurang dari 1 kilometer.
Ditemui di kantornya, Kepala Kelompok Teknis BMKG Stasiun Meteorologi Aliansyah membenarkan pekatnya kabut asap di Samarinda. Menurut dia, pekatnya asap pengaruh dari angin selatan, membawa kabut asap.
"Dari pantauan, angin selatan membawa asap diantaranya dari Kalbar (termasuk Kalteng), ke Kaltim. Kalau dari Kaltim sendiri, belum begitu banyak (kabut asap). Jadi, kita kena imbas (angin selatan)," ujar Aliansyah.
Baca juga:
Kabut Asap Karhutla Lumpuhkan 2 Bandara di Kaltim
Samarinda Berselimut Asap, 256 Titik Panas Tersebar di Kalimantan Timur
Malaysia 'Dikirimi' Kabut Asap dari Indonesia, Mahathir Akan Surati Jokowi
Jarak Pandang 300 Meter Akibat Kabut Asap Kacaukan Penerbangan di Samarinda
Meski Dikepung Asap Pekat, Murid SD dan TK Palangka Raya Tetap Sekolah
Indonesia-Malaysia Kembali Berseteru karena Jerebu