Kader desak PBNU bantu selamatkan situs bersejarah di Timur Tengah
Mereka juga bakal menjadi penengah bagi para pihak berseteru di Timur Tengah.
Muhammad Taufiq, Lc juru bicara Kader Lembaga Perguruan Tinggi Nahdhatul Ulama (LPTNU) Timur Tengah mendesak Pengurus Besar NU membentuk Komite Jazirah. Salah satunya tujuannya guna menyelamatkan situs bersejarah dari aksi penghancuran yang akan memutus mata rantai sejarah.
Alasan dibentuknya Komite Jazirah buat membantu mencari jalan keluar konflik di Timur Tengah, seraya menyelamatkan situs bersejarah di daerah itu yang berguna bagi ilmu pengetahuan.
"Komite jazirah ini diharapkan melibatkan kader-kader NU yang berpengalaman tentang latar belakang sosial, politik, agama dan budaya Timur Tengah. Langkahnya yakni komite jazirah segera melakukan komunikasi dengan Rabithah Al–Alam Al Islamy dan Liga Arab, atau organisasi lainnya yang berpengaruh di Timur tengah. Terutama penghancuran situs bersejarah yang akan memutus mata rantai sejarah," kata Taufiq, di media center arena Muktamar ke-33 NU, Selasa (4/8).
Menurut Taufiq, Komite Jazirah ini nanti akan mengemban beberapa tugas. Pertama mengembangkan toleransi dan sikap saling menghargai antar kelompok, baik sesama umat Islam maupun lainnya.
Kedua menjamin kebebasan melakukan ritual keagamaan atau kebudayaan sesuai keyakinan masing-masing. Ketiga terpeliharanya situs-situs bersejarah yang ada di Timur Tengah. Keempat menjamin terwujudnya perdamaian dan keadilan baik antara kelompok dalam satu negara maupun antara agama di Timur Tengah.
"Dan kelima PBNU berusaha semaksimal mungkin agar resolusi ini diterima oleh para pemimpin Timur Tengah, dan segera ditindaklanjuti sebagai upaya penyelesaian konflik di timur tengah dalam waktu sesingkat-singkatnya," tutup Taufiq.