Kades di Sukoharjo diduga bunuh anak istri lalu gantung diri
Kades Sapta telah membunuh anak dan istrinya sebelum mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Polres Sukoharjo, Jawa Tengah mengambil kesimpulan sementara atas tewasnya Kepala Desa Puhgogor, Sapta Dandaka (sebelumnya Sapta Ganda) dikarenakan gantung diri di pintu depan rumahnya. Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, jenazah Sapta ditemukan menggantung dengan tali plastik di pintu yang menghubungkan garasi dengan ruang tengah.
Sementara itu untuk Titik Suryani istrinya dan Putra Dwi Pangestu anaknya, polisi menduga keduanya dibunuh dengan menggunakan balok kayu di kamarnya. Karena polisi menemukan barang bukti berupa balok kayu dengan bercak darah.
"Hasil penyelidikan sementara, kami mengambil kesimpulan bahwa Sapta tewas lantaran bunuh diri. Kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan," ujar Kapolresta Solo, AKBP Andy Rifai kepada wartawan.
Lebih lanjut Andy mengatakan pihaknya tidak menemukan tanda-tanda perampokan dan sejenisnya di sekitar lokasi. Dia menduga bahwa Sapta telah membunuh anak dan istrinya sebelum mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Hanya saja polisi belum menemukan motif di balik kejadian tersebut.
"Saat ini kami telah mengirim ketiga jenazah tersebut ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi Solo untuk diotopsi. Hasil otopsi tersebut kemungkinan bisa diketahui besok," katanya.
Peristiwa tersebut membuat Dani, putra sulung Sapta histeris. Saat kejadian, mahasiswi di sebuah universitas di Solo itu tengah berada di indekosnya. Dia hanya bisa duduk sembari menangis dengan ditemani oleh sejumlah warga.
Sebelumnya, warga Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah dikejutkan dengan kejadian tragis. Kepala Desa bernama Sapta Dandaka (49) beserta Suryani istrinya dan anaknya Putra Dwi Pangestu, ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya, dukuh Ngesong, Desa Puhgogor, Selasa (21/10) pagi.
Camat Bendosari, Sumarno ketika dihubungi merdeka.com membenarkan kejadian tersebut. Ketiga korban ditemukan warga sekitar pukul 6.30 WIB, saat jam berangkat sekolah. Sapta ditemukan tergantung di pintu depan rumahnya, sementara istri dan anaknya tergeletak di lantai.
"Tadi warga baru tahu jam setengah tujuh. Ada yang mau berangkat sekolah dan ngampiri Putra. Ternyata mereka sudah dalam kondisi seperti itu," ujar Sumarno.