Sambil Meneteskan Air Mata, Istri Sertu Sarijo Kasihan Lihat Sang Suami Jualan Sate Kronyos Keliling 'Enggak Pernah Libur'
Di balik kegigihan sang prajurit, rupanya terdapat keteguhan hati sang istri.
Di balik kegigihan sang prajurit, rupanya terdapat keteguhan hati sang istri.
Sambil Meneteskan Air Mata, Istri Sertu Sarijo Kasihan Lihat Sang Suami Jualan Sate Kronyos Keliling 'Enggak Pernah Libur'
Belum lama ini, cerita kegigihan Sertu Sarijo yang berjualan sate kronyos keliling viral. Dia dibanjiri apresiasi hingga doa.
Di balik kegigihan sang prajurit, rupanya terdapat keteguhan hati sang istri. Dia tak kuasa melihat perjuangan dan semangat sang suami yang begitu tinggi.
Seperti apa ceritanya? Berikut ulasan selengkapnya, dilansir dari kanal YouTube TNI AD, Rabu (3/7).
-
Bagaimana Sertu Sarijo dan istrinya mempersiapkan jualan sate? 'Saya dan istri mempersiapkan bahan-bahannya dari rumah lalu saya keliling,' sambungnya.
-
Dimana Sertu Sarijo berjualan sate? Meski berkeliling, Sarijo dikenal telah memiliki lapak sendiri di depan kantor Kapanewon Panggang.
-
Mengapa istri Kasad Maruli merasa sedih? Baginya, kini kediamannya menjadi begitu sepi. 'Rumah rasanya sepi sekali tanpa celoteh dia yang enggak pernah berhenti,' sambungnya.
-
Apa yang membuat istri sedih? Rasanya aku sudah lelah dengan perilakumu akhir-akhir ini. Bagaimanapun aku berusaha untuk tetap mempercayaimu, namun sayang aku tak bisa menahan rasa kecewaku padamu.
-
Kenapa istri marah kepada suaminya? 'Aku kan udah bilang sayaanngg… Tapi, kamu aja yang gak denger & gak ngerti..!'
-
Bagaimana istri mengekspresikan kesedihan? “Aku menyesal tak bisa selalu ada bersamamu, aku tak tahu kau akan mudah berubah seperti itu.”
Sertu Sarijo Tak Kenal Lelah
Kegigihan Sertu Sarijo usai berdinas diungkap sang istri, Wahidah. Setibanya di kediaman, Sarijo tak beristirahat atau sekadar membuang waktu.
Sebaliknya, Sarijo justru menghabiskan waktu istirahatnya dengan mempersiapkan berbagai perlengkapan berjualan.
"Bapak itu biasanya pulang jam 4. Saya bilang 'pak duduk dulu, istirahat dulu'. Tapi tidak, bapak tidak buka baju dan langsung beres-beres barangnya," ungkap sang istri.
Istri Merasa Kasihan
Melihat ketekunan dan kerja keras Sarijo justru membuat Wahidah tak kuasa menahan haru. Sembari menitikkan air mata, Wahidah berujar jika dirinya justru merasa kasihan ke sang suami.
"Terus pas beres-beres itu kalau dia pakai motor ada barang seperti itu tuh saya kasihan," ucapnya.
Meski sang istri menghendaki Sarijo untuk mengambil waktu libur, namun hal itu justru ditepis. Sarijo enggan dan tetap berjualan tanpa kenal lelah.
"Bapak itu semangat banget.," terangnya.
"Saya bilang libur sehari aja, tapi bapak enggak mau," sambung Wahidah.
Anak Sertu Sarijo
Rupanya, kegigihan Sarijo diturunkan kepada sang buah hati. Putra Sarijo dan Wahidah, Dwi diketahui juga memiliki semangat dan kegigihan luar biasa.
"Anak saya Mas Dwi itu juga selalu membantu orangtua," ujar Wahidah.
Perjuangan Dwi bukan tanpa alasan. Dia diketahui memiliki cita-cita untuk melanjutkan mimpi sang ayah kelak dengan menjadi prajurit TNI.
"Waktu SMA dia juga jualan. Saya tanya apa malu, katanya tidak," ceritanya.
"Soalnya dia ada cita-cita jadi TNI seperti bapaknya," terang Wahidah.
Sertu Sarijo Berjualan Sate
Sertu Sarijo, anggota Koramil 13 Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta sejak tahun 2017 diketahui berjualan sate kronyos usai berdinas.
Demi bisa berjualan, dia dan sang istri rela bekerjasama mempersiapkan segala kebutuhan untuk berjualan keliling.
Sejak sepulangnya bertugas, Sarijo diketahui bakal menjajakan dagangannya hingga larut malam.
Meski berkeliling, Sarijo dikenal telah memiliki lapak sendiri di depan kantor Kapanewon Panggang hingga mampu meraup omzet Rp7 juta sebulan.
Terlepas dari pendapatan tambahannya yang cukup fantastis, Sarijo rupanya bukan hanya mencari penghidupan saja.
Dengan berjualan sate keliling, Sarijo rupanya ingin menjalin persaudaraan sekaligus silaturahmi ke warga setempat.
"Untuk mencari persaudaraan dan silaturahmi," tuturnya, demikian dikutip dari keterangan Sarijo pada kanal YouTube Adhitya Putratama, Jumat (28/6).