Kadispen AU: Peluru di Nirvana Residence Akibat Pantulan dari Lapangan Tembak
fasilitas latihan lapangan tembak di Paskhas Lanud Hali Perdanakusuma memang berdekatan dengan Perumahan Nirvana Residence.
Warga Perumahan Nirvana Residence Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi, dibuat resah dengan temuan sejumlah peluru di lingkugan mereka dalam dua hari berturut-turut. Mereka inisiatif melapor ke pengelola Lanud Halim Perdanakusuma, Jumat (11/9) melalui surat pemberitahuan.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Angkatan Udara (AU) Marsma TNI Fajar Adrianto mengatakan pihaknya bersama warga sudah menyelesaikan permasalahan tersebut. Peluru itu, kata Fajar, bukan nyasar melainkan hasil rekoset atau memantul dari lapangan tembak.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Kapan atraksi dirgantara TNI AU di Banyuwangi akan diadakan? Rangkaian kegiatan digelar pada 15-17 September 2023.
-
Kenapa Sesko TNI AU dipindahkan ke Lembang, Bandung? Pada awal pendiriannya, Seskoau berlokasi di Jakarta, namun kemudian dipindahkan ke Lembang, Bandung, Jawa Barat.
-
Kenapa TNI AU memilih Banyuwangi sebagai lokasi Pelangi Nusantara? Sementara itu, Bupati Ipuk menyatakan dengan terpilihnya Banyuwangi sebagai lokasi kegiatan Pelangi Nusantara oleh TNI AU maka menambah kemeriahan event yang ada di Banyuwangi.
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
"Jadi bukan pelurunya nyasar ke sana, tidak, tapi pelurunya mantul atau rekoset," katanya di Jakarta, Minggu (13/9).
Ia menambahkan, fasilitas latihan lapangan tembak di Paskhas Lanud Hali Perdanakusuma memang berdekatan dengan Perumahan Nirvana Residence.
Lapangan tembak di lingkungan Lanud Halim, kata Fajar, sudah dilengkapi penghalang peluru yang menjulang tinggi.
Namun karena peluru itu berkecepatan tinggi, kata Fajar, ada kemungkinan membentur batu lalu terpantul hingga keluar lapangan. "Bisa saja dia (peluru) terbang ke permukiman," katanya.
Atas kejadian itu, sasaran tembak di lokasi tersebut sudah dipindahkan untuk mengantisipasi peristiwa serupa terulang.
"Jadi, sasaran-sasaran yang berpotensi rekoset ke arah warga itu sudah dipindahkan dan sudah diterangkan sama Pak RT dan Pak RW-nya," katanya.
"Mungkin dari sini pelurunya ditembakkan ke sasarannya terus di belakangnya kan ada gundukan tanah dan segala macam, terus mungkin dari situ mantul ke arah warga," katanya.
Fajar mengatakan peluru pantul tergolong tidak berbahaya jika terkena tubuh warga.
"Enggak terlalu sih (bahaya). Kan kalau mantul ini sudah pelan. Jadi melambung pelurunya, melambung gitu. Kalau ketembak, mantul, melambung jadi jauh. Tidak Terlalu membahayakan seperti langsung ketembak," ujarnya.
TNI AU-Warga Mediasi
TNI Angkatan Udara menempuh mediasi bersama warga untuk menyelesaikan peristiwa dugaan peluru nyasar yang membuat resah penghuni Perumahan Nirvana Residence Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
"Sudah dimediasi. Tadi pagi juga ada yang di sana sudah mengajak Bapak RT dan RWnya untuk melihat kondisi di lapangan," kata Kepala Penerangan (Kapen) Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, M Rizwar di Jakarta.
Rizwar mengatakan bahwa kejadian peluru nyasar pada Kamis (10/9) itu bertepatan waktunya dengan jadwal latihan menembak.
"Sebetulnya ada kegiatan menembak, kami kemarin dapat informasi itu kan kami telusuri dulu, yang sekarang sudah diselesaikan baik-baik di sana," katanya.
Pihak Lanud Halim juga telah mengajak warga Nirvana Residence untuk meninjau lokasi lapangan tembak yang berada tidak jauh di belakang perumahan warga.
"Kalau sebenarnya, ini kan sudah ada standar keamanan, kan peluru kecepatan tinggi, ada potensi pantulan, kalau yang seperti itu kan kita cek lagi, tapi standar keamanan tetap kita utamakan," ujarnya.
Rizwar mengatakan kerusakan yang terjadi akibat peluru nyasar itu masih belum diketahui.
Dia juga belum menerima kabar terkait upaya warga yang menjadi korban peluru nyasar melaporkan kejadian ke ranah hukum.
"Sampai sekarang belum ada informasi kayak gitu," katanya. Seperti dilansir Antara.
(mdk/rhm)