KAI marah 3 penumpang luka akibat bobotoh Persib lempari KA Serayu
Pelemparan yang diduga dilakukan bobotoh, sebutan suporter Persib Bandung, terjadi di sekitar Stasiun Kiaracondong Bandung pada Jumat dini hari tadi sekitar pukul 00.05 WIB.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyesalkan insiden pelemparan terhadap kereta api tujuan Jakarta-Purwokerto. Insiden itu tak seharusnya terjadi sebab banyak penumpang umum di dalamnya yang tidak tahu apa-apa harus menjadi korban.
"Ini kan berbahaya, jika memang benar ada suporter bola di dalam kereta, kenapa tidak berpikir juga bahwa di sana pun terdapat penumpang umum. Seharusnya suporter bola di Indonesia lebih dewasa," kata Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung, Joni Martinus saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (24/3).
Pelemparan yang diduga dilakukan bobotoh, sebutan suporter Persib Bandung, terjadi di sekitar Stasiun Kiaracondong Bandung pada Jumat dini hari tadi sekitar pukul 00.05 WIB. Pelemparan dilatarbelakangi adanya informasi di media sosial soal The Jak Mania yang melintas lokasi tersebut.
Akibat ulah suporter tersebut mengakibatkan rusaknya sarana milik negara. Ini juga jelas membahayakan keselamatan penumpang kereta. "Seharusnya suporter bola di Indonesia lebih dewasa. Tindakan seperti ini sangat tidak dibenarkan dan justru kontraproduktif dengan semangat sportifitas ola raga," tandasnya.
Pihaknya sampai saat ini masih menghitung kerugian yang diakibatkan ulah oknum suporter bola Bandung yang akan menghadang suporter bola Jakarta. "Ada banyak kaca kereta pecah, siapa yang mau tanggung jawab jika seperti ini," terangnya.
Menurutnya sampai saat ini ada sekitar 20 kaca pecah akibat dilempar batu. Kaca-kaca pecah ini terdapat pada KA Serayu yang diduga mengangkut suporter bola dari arah Jakarta.
Dia melanjutkan, terdapat tiga orang korban luka dan segera ditangani oleh pihak PT KAI di Stasiun Cipeundeuy dan Stasiun Tasikmalaya.