Kala Jenderal TNI Terkenang Masa Kecilnya, Diomeli Orang Tua Gara-Gara Pertanyakan Hal Ini
Di perayaan itu, Maruli juga memuji jajarannya yang telah banyak membuat kegiatan sosial khususnya di daerah Papua.
Cerita itu dibagikan Kasad Jenderal Maruli di sela perayaan Natal 2023
- Momen Kebersamaan Panglima TNI & Jenderal Maruli Simanjuntak, Ada Sosok Pria Berjenggot Berpeci Putih Jadi Sorotan
- Blak-blakan Kasad Jenderal TNI Maruli Ungkap Awal Teror KKB Papua ke Rumah Warga
- Kasad Jenderal TNI Maruli Tegaskan Prajurit Netral di Pemilu 2024
- TNI Diserang KKB Usai Pengamanan Natal di Papua Barat, 1 Gugur dan 1 Luka Tembak di Perut
Kala Jenderal TNI Terkenang Masa Kecilnya, Diomeli Orang Tua Gara-Gara Pertanyakan Hal Ini
Meski kini seorang jenderal TNI, masa kecil Jenderal Maruli Simanjuntak tak lepas dari cerita seperti anak-anak pada umumnya. Bahkan, Maruli kecil juga pernah diomeli ayahnya.
Cerita itu dibagikan Kasad Jenderal Maruli di sela perayaan Natal 2023 dan tahun baru bersama dengan jajaran dan bawahannya di Balai Kartini, Senin (5/2).
Maruli bernostalgia kehidupannya di masa kecil dan keluarga saat menyambut Natal. Salah satu yang tak terlupakan olehnya, saat dimarahi kedua orangtua mempertanyakan kenapa harus mengikuti ibadah minggu yang kebetulan bertepatan Hari Natal.
"Saya dulu waktu kecil pernah dimarahin orang tua saya karena waktu saat pada hari Minggu orang tua saya bilang 'ayo ke gereja'. Saya bilang 'pak kenapa harus ke gereja?'," cerita Maruli dalam pidatonya di Balai Kartini, Senin (5/2).
Kala itu dia beralasan, biasanya ibadah baik mingguan ataupun perayaan Natal, khotbah yang disampaikan pastor tidak jauh berbeda dengan sebelum-sebelumnya.
"Nanti kita memperingati Natal lagi, tentang kelahiran lagi, nanti memperingati apa namanya, kotbahnya lagi ya. Pokoknya semua tahulah tentang '5 roti 2 ikan' dan lain sebagainya itu."
Pernyataan Maruli kala itu menyulut kemarahan orang tuanya.
"Tapi ternyata setelah itu saya dimarahin habis sama orangtua saya," ungkap dia.
Seiring dengan waktu, Maruli yang beranjak dewasa mulai menyadari kenapa pastor selalu memberikan khotbah yang tidak jauh berbeda pada setiap ibadah. Hal itu berkenaan pentingnya menyampaikan pesan berulang karena ada makna didalamnya.
"Tapi ternyata di perjalanan saya, saya semakin menyadari bahwa kita harus selalu diingatkan. Selain katanya memuji, kita juga perlu diingatkan sehingga kita bisa mempunyai paling tidak koridor bermain dalam kehidupan kita," tuturnya.
Di perayaan itu, Maruli juga memuji jajarannya yang telah banyak membuat kegiatan sosial khususnya di daerah Papua. Di antaranya dengan membantu panti asuhan, donor darah, menyalurkan bantuan air bersih, dan sembako.
"Nah hal-hal seperti ini kita akan semakin galakkan supaya orang-orang yang mendapatkan hikmah hikmah dari kehidupan kita beragama bisa berkelanjutan," ujar Maruli.