Kalau umat Islam anti kebhinekaan, Indonesia enggak akan pernah ada!
Saat ini umat muslim tengah dipojokkan. Umat muslim menjadi pihak yang tertuduh, anti NKRI, anti Pancasila dan anti Kebhinekaan. Padahal kalau umat Islam terbukti melakukan hal yang dituduhkan maka Indonesia tidak akan pernah ada sejak dahulu.
Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menerima kedatangan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) di Kantor Pusat MUI, Jalan Proklamasi No 51, Jakarta Pusat. Anwar mengatakan saat ini Ketua MUI tengah berada di luar Jakarta untuk meresmikan Gerakan Anti Narkoba di Kalimantan Timur.
Usai mendengarkan pemaparan maksud dan tujuan GNPF MUI, Anwar mengatakan saat ini umat muslim tengah dipojokkan. Umat muslim menjadi pihak yang tertuduh, anti NKRI, anti Pancasila dan anti Kebhinekaan. Padahal menurutnya kalau umat Islam terbukti melakukan hal yang dituduhkan maka Indonesia tidak akan pernah ada sejak dahulu.
"Kalau umat Islam anti kebhinekaan, enggak akan ada Indonesia. Oleh karenanya tuduhan-tuduhan tersebut adalah ahistoris," kata Anwar di Kantor MUI, Jakarta, Jumat (3/2).
Lebih lanjut dia menilai implikasi dari memarginalkan umat Islam bisa menghambat cita-cita kerukunan di atas keberagaman tak terwujud. Karenanya tokoh masyarakat, tokoh agama dan Pemerintah harus mencari solusi yang terbaik bagi bangsa, saat ini dan masa depan.
"Rekonsiliasi supaya hubungan baik kita yang sempat kusut ini bisa kembali rapi. Karena itu marilah kita berusaha dan berdoa semoga pemimpin kita ditunjukkan (jalan yang benar). Mudah-mudahan rakyat bisa aman, baik dan tenteram," tuturnya.
Dia menambahkan, apa yang disampaikan GNPF MUI nantinya akan dibahas dalam rapat pimpinan MUI pada hari Selasa 7 Februari mendatang.
"Sifat saya hanya mendengarkan, tanpa berkomentar. Nantinya saya sebagai Sekjen akan menyampaikan di Rapim (rapat pimpinan) hari Selasa," kata Anwar.