Kaligis akui beri uang USD 1.000 untuk Panitera PTUN Medan
Saya memberikan uang kepada Syamsir Yusfan sebesar USD 1.000 tetapi saya tidak memberikan uang kepada Ketua Hakim PTUN.
Dalam isi pembelaan yang berjudul "tuntutan penuh kedengkian" sebanyak 54 hal, Pengacara Otto Cornelis Kaligis membacakan di ruang sidang tipikor hari ini. Ia membacakan dan mengakui bahwa memberikan uang USD 1000 kepada Panitera PTUN Medan Syamsir Yusfan.
"Saya memberikan uang kepada Syamsir Yusfan sebesar USD 1.000 tetapi saya tidak memberikan uang kepada Ketua Hakim PTUN Medan Tripeni Irianto Putro, dan masing masing USD5000 pada Dermawan Ginting dan Amir Fauzi, dan USD2000 buat panitera PTUN Medan Syamsir Yusfan," ujar Kaligis saat sidang pembacaan pledoi di Pengadilan Tipikor, Jakarta Utara, Rabu,(25/11).
Selain itu, Kaligis juga mengungkapkan jika tuntutan 10 tahun penjara yang diberikan Jaksa Penuntut Umum (JPU) tidak pantas.
"Kan semua pengacara yang suap hakim di bawah 5 tahun, saya kena 10 tahun. Padahal itu USD 1.000 lho saya kasih si itu. Enggak pantes banget, Ada yang Rp 18 miliar diputus cuma dua tahun,"tandasnya.
Diketahui sebelumnya, Jaksa penuntut umum dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntut terdakwa Otto Cornelis (OC) Kaligis dijatuhi hukuman 10 tahun penjara dan denda Rp 500 juta subsider 4 bulan penjara. Jaksa Penuntut Umum (JPU) punya alasan memberikan hukuman tersebut dengan beberapa alasan.
"Terdakwa OC Kaligis berbelit-belit dalam memberikan keterangan, tidak mengakui perbuatannya, tidak merasa menyesal, sebagai advokat dan penegak hukum tidak menunjukkan taat kode etik profesi advokat, dan merupakan intelektual tapi tidak memberikan contoh yang baik dalam penegakan hukum," kata jaksa Yudi Kristiana, di Gedung Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (18/11).
Baca juga:
Begini isi pledoi curhatan Kaligis 'Tuntutan Penuh Kedengkian'
Velove Vexia sedih merasa tak adil Kaligis dituntut 10 tahun bui
Sidang lanjutan, Kaligis bacakan pledoi ngaku pernah diancam
Ketua PTUN Medan dituntut JPU 4 tahun penjara
Gatot Pujo sebut Jampidsus terima uang Rp 500 juta dari Kaligis
-
Apa yang dilakukan anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta saat rapat paripurna? Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Cinta Mega kedapatan tengah bermain game slot saat rapat paripurna penyampaian pidato Penjabat (Pj) Gubernur terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022 di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
-
Apa yang dibahas dalam rapat pimpinan sementara DPRD Provinsi DKI Jakarta? "Pembahasan dan penetapan usulan nama Calon Penjabat Gubernur DKI Jakarta dari masing-masing Partai Politik DPRD Provinsi DKI Jakarta," demikian informasi tersebut.
-
Apa yang jadi dugaan kasus KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.