Kampanye di Tasikmalaya, Mahfud Janjikan Honor Tetap untuk Guru Madrasah hingga Marbot
Calon Wakil Presiden nomor urut 3 Mahfud Md melakukan kampanye di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (15/12).
Calon Wakil Presiden nomor urut 3 Mahfud Md melakukan kampanye di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (15/12).
- Terungkap Alasan Mahfud Hindari Kampus saat Kampanye Pilpres 2024
- Disematkan Tanjak, Mahfud MD Diterima jadi Keluarga Besar Masyarakat Adat Melayu Kepri
- Mahfud MD: Selama Ini Kapolri, Panglima TNI & Jaksa Agung Koordinasi Langsung ke Presiden
- Kampanye di Padang, Mahfud MD Janji Segera Rumuskan UU Masyarakat Hukum Adat
Kampanye di Tasikmalaya, Mahfud Janjikan Honor Tetap untuk Guru Madrasah hingga Marbot
Mahfud mengunjungi Pesantren Miftahul Huda Manonjaya yang sebelumnya juga sempat menjadi tempat kampanye perdana Calon Presiden nomor urut dua Prabowo Subianto.
"Saya berkunjung terus terang bagian dari persiapan pilpres, sosialisasi pilpres, bahasa politiknya ya kampanye. Kebetulan di sini ada Pondok Pesantren Miftahul Huda yang terkenal seantero Indonesia, saya sudah lama ingin ke sini," kata Mahfud.
Di pondok pesantren ini, Mahfud bertemu dengan para kiai. Ia pun sempat bertukar pikiran bagaimana membangun Indonesia berbasis nilai-nilai keislaman.
"Bagaimana Islam menjaga Indonesia, bagaimana Islam mewarnai kehidupan nasional, negara nasional, negara kebangsaan. Sudah ketemu tadi konsepnya bagaimana agar Indonesia maju, mudah-mudahan Indonesia menjadi 'Baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur'" jelasnya.
Ketika ditanya kaitan dengan program yang digagasnya dalam meningkatkan pendidikan para santri, ia berjanji ke depan akan mengembangkan pesantren. "Tadi juga kita diskusi tentang eksistensi pengelolaan pesantren berdasarkan undang-undang, kemudian pendanaan pesantren," ucapnya.
Meski begitu, Mahfud mengaku bahwa yang lebih spesifik dibahasnya adalah penyediaan honor tetap untuk guru-guru madrasah yang selama ini tidak teperhatikan.
"Di kampung-kampung ini kan banyak yang dididik oleh guru-guru madrasah, seperti saya ini dididik oleh guru madrasah, ternyata mereka (guru madrasah) ini nggak digaji secara layak, termasuk marbot masjid," katanya.
Pada kesempatan itu, Mahfud mengaku mendapat tugas untuk mengambil aspirasi dari pesantren. Kegiatannya berkeliling pesantren tidak berkaitan dengan persiapan dengan debat antarcawapres yang akan mengangkat isu ekonomi.
"Tidak ada (kaitan dengan persiapan debat Cawapres). Saya memang ditugasi untuk mengambil aspirasi dari pesantren," katanya.
Mahfud mengatakan bahwa debat sangat spesifik tentang ekonomi yang kemudian berkaitan dengan perdagangan, pertumbuhan, investasi, dan lainnya. Dia menyatakan kesiapannya untuk berdebat dengan cawapres lainnya.
"Saya siap saja untuk debat tanggal 22 itu. Saya sudah siap hadir," katanya.
Dia mengakui ada yang bertanya tentang persiapannya jelang debat cawapres itu. "Tidak ada persiapan, saya keliling saja kayak gini," ucapnya.
Persiapan khusus menurutnya tidak ada gunanya karena pertanyaannya diundi dan bisa berbeda dengan yang disiapkan. "Karena Saudara tahu pertanyaannya kan diundi. Kalau saya siap ini undiannya beda kan tidak ada gunanya, sudah datang saja," ungkapnya.
Meski begitu, menurutnya konsep debat seperti itu baik sehingga setiap calon bisa mengetahui masalah makro kenegaraan. "Lebih bagus seperti itu debat, sehingga orang tahu masalah makro kenegaraan. Tidak usah persiapan," ucapnya.