Kapan Cuaca Panas di Indonesia Berakhir? Ini Penjelasan BMKG
Puncak suhu maksimum diperkirakan terjadi pada April 2023 ini.
Dalam beberapa pekan terakhir, hampir semua wilayah di Indonesia mengalami cuaca panas. Suhu maksimum setiap daerah bervariatif dan tak menentu.
Plt Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dodo Gunawan mengatakan, suhu panas di Indonesia akan menemukan titik akhir. Namun, puncak suhu maksimum diperkirakan terjadi pada April 2023 ini.
-
Dimana BMKG memprakirakan cuaca cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Kapan Curug Bibijilan buka? Curug Bibijilan buka setiap hari mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB.
-
Kapan BMKG mengimbau pemudik untuk mewaspadai cuaca ekstrem di Jateng? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Kapan Pangeran Cokrokusumo meninggalkan Bangkalan? Pada tahun 1845, rombongan Pangeran Cokrokusumo berangkat dari istana Kesultanan Bangkalan dengan menyeberangi selat Madura dan mendarat di pantai Gresik.
-
Kenapa BMKG meminta warga Pandeglang dan Lebak waspada? Ini kemudian memicu dampak yang signifikan yang perlu diperhatikan oleh masyarakat.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
“Ya sampai kapannya, selama bulan April ini tinggi. Nanti di Mei turun gitu. Enggak lama, bulan April saja,” kata Dodo kepada merdeka.com, Jumat (28/4).
Dodo memprediksi, suhu panas di Indonesia mulai menjinak pada Mei, Juni dan Juli. Memasuki Oktober, suhu panas diperkirakan meningkat lagi.
"Nanti setelah matahari melintas lagi ekuator 23 September terus seolah-olah menuju arah selatan bulan Desember musim panasnya di Australia, belahan bumi selatan. Nah di Oktober suhu tinggi lagi," jelasnya.
Dia mengungkapkan penyebab Indonesia mengalami cuaca panas. Menurutnya, pada April 2023, posisi semu matahari masih ada di sekitar dekat ekuator. Kondisi ini membuat penyinaran matahari lebih optimum ke wilayah Indonesia.
“Pengaruh musim, pengaruh garis edar matahari,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Sub Bidang Prediksi Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani mengatakan, suhu panas di wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir memang terus meningkat.
"Suhu yang tercatat hingga hari kemarin mengalami peningkatan dari hari-hari sebelumnya," kata Ida kepada merdeka.com, Selasa (11/4).
Dia menyebut, suhu maksimum yang tercatat di wilayah Indonesia antara 33-36 derajat Celcius. Suhu tertinggi terjadi kemarin tercatat di Stasiun Meteorologi Kalimarau, Berau, Kalimantan Timur sebesar 36,0 derajat Celcius.
Menurut Ida, selain posisi semu matahari masih ada di sekitar dekat ekuator, cuaca panas di Indonesia disebabkan beberapa wilayah mengalami kondisi cuaca yang umumnya cerah berawan pada pagi hingga siang hari.
"Hal ini berarti kondisi perawanan yang bisa menghalangi sinar matahari relatif kurang. Kondisi tersebut dapat memicu suhu yang cukup terik di wilayah Indonesia selatan ekuator terutama pada siang tengah hari," jelasnya.
Tips Hadapi Cuaca Panas
Plt Deputi Bidang Klimatologi BMKG Dodo Gunawan berpesan kepada masyarakat agar tidak langsung terpapar matahari. Bila terpaksa harus beraktivitas di luar rumah, maka masyarakat perlu menggunakan alat pelindung.
“Kalau beraktivitas di luar jangan sampai dehidrasi, berlindung pakai topi,” ujarnya.
Sementara menurut Kepala Sub Bidang Prediksi Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani, ada sejumlah hal yang bisa dilakukan masyarakat dalam menghadapi cuaca panas menyengat. Pertama, hindari berada di luar ruangan yang terpapar langsung sinar matahari.
Kedua, bila diperlukan gunakan lotion pelindung kulit dari paparan sinar matahari secara langsung.
"Jika bepergian gunakan payung untuk melindungi tubuh dari paparan sinar matahari secara langsung," tutup Ida.
Reporter Magang: Alya Fathinah
(mdk/tin)