Kapitra: Ijtima Ulama kedua akan buat umat Islam kecewa
Pada Ijtima Ulama pertama, Prabowo Subianto bersama partai politik pengusung pada akhirnya tidak menjatuhkan pilihan kepada Salim Segaf Al Jufri atau Ustaz Somad sebagai bakal calon wakil presiden.
Ketua Presidium Aksi Bela Islam, Kapitra Ampera menyampaikan, pertemuan Ijtima Ulama Kedua pada Minggu, 16 September 2018 besok sebaiknya dibatalkan. Penyelenggaraan acara tersebut dinilai hanya akan membuahkan kekecewaan di kemudian hari, khususnya kepada umat Islam.
"Batalkan Ijtima Ulama Kedua kalau hanya mendukung Prabowo Sandi dengan membawa kontrak politik. Antum pasti kecewa. Kembali ke Alquran. Kalau hanya untuk mendukung Prabowo Sandi berarti umat Islam ini terpolarisasi dan tertipu dalam pilihan politik," katanya di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (15/9).
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Apa yang diharapkan Kartika Putri dari para capres? “Jujur aku kepengin sebenarnya ngedenger capres-capres pada ngaji. Yang mana suaranya merdu, itu yang kita pilih,” kata Kartika Putri dalam video tersebut.
-
Kapan promo KURMA berakhir? Nasabah dapat memanfaatkan promo ini hingga 30 April untuk 1.500 nasabah pertama.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
Menurutnya, Ijtima Ulama kedua pada akhirnya akan dilematis. Pasalnya, pada akhirnya mereka melepas penekanan menjadikan ulama sebagai wakil presiden dan memilih jalur kontrak politik.
"Lah di depan mata saja keputusan Ijtima Ulama (pertama) saja ditinggalkan, gimana mau kontrak politik. yang benar itu dukung Kyai Haji Ma'ruf Amin, meninggalkan Prabowo Sandi. Bagaimana bisa Ijtima Ulama tidak mendukung ulama," jelasnya.
Pada Ijtima Ulama pertama, Prabowo Subianto bersama partai politik pengusung pada akhirnya tidak menjatuhkan pilihan kepada Salim Segaf Al Jufri atau Ustaz Somad sebagai bakal calon wakil presiden.
Setelahnya, lanjut Kapitra, ulama tidak menyerah dengan kembali ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra itu dan menyodorkan nama Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym dan Arifin Ilham.
"Nah kalau memang konsisten dengan kata ulama, harusnya didukung ulama yang jadi wakil presiden. Siapa yang bisa bilang Kiai Ma'ruf Amin tidak terlibat aksi membela Alquran? Siapa yang bisa bilang dia bukan ulama? Siapa yang bisa bilang dia bukan Islam atau bahkan munafik? Bahkan toh Jokowinya juga Islam 24 karat. Kenapa tidak bela ulama," bebernya.
Bagi mantan Pengacara Rizieq Shihab itu, Ijtima Ulama merupakan metamorfosa dari gerakan penegakan hukum ketika mendesak Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dipidana atas dugaan penistaan agama. Kemudian berlanjut kepada upaya mendukung ulama menjadi wakil presiden.
"Saya orang yang mendukung ulama jadi presiden atau wakil presiden. Kembalilah ke Ijtima Ulama Pertama yang mendukung ulama menjadi wakil presiden," Kapitra menandaskan.
Baca juga:
Wakili Jokowi, Moeldoko hadiri Rakernas Projo
Sandiaga tak masalah Buni Yani gabung di tim pemenangannya
Dicap partai orang tua, Golkar akui sulit ambil hati generasi milenial
Sandiaga enggak baper jika Kwik Kian Gie nyatakan dukungan ke Jokowi
Beri sinyal Pilpres 2019 sejuk, Sandi ingin cium tangan Ma'ruf Amin
Sandiaga & Kang Emil: Singkirkan perbedaan politik, fokus di ekonomi