Kapolda Sulteng berencana bangun pesantren anak teroris di Poso
Banyak mantan teroris tersebar di Poso.
Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudy Sufahriadi memberi apresiasi positif pendirian pesantren untuk anak teroris di Deli Serdang, Sumut. Dia pun berencana mendirikan lembaga serupa di Poso.
Rudy hadir di Dusun 4 Desa Sei Mencirim, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang untuk menghadiri peletakan batu pertama masjid Pesantren Darusy Syifaa yang mendidik anak-anak teroris. Dia mewakil Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
"Insya Allah ini jadi guru saya untuk bangun yang sama di Poso sana. Mudah-mudahan terwujud. Doakan. Ini pelajaran yang luar biasa," katanya usai peletakan batu pertama, Rabu (7/9) .
Menurut Rudy, pesantren untuk anak teroris merupakan upaya yang luar biasa terhadap penanggulangan terorisme. Apalagi pendirinya, Khairul Ghazali (50), merupakan mantan teroris yang terlibat kasus perampokan Bank CIMB Niaga di Medan pada 2010.
"Dia (Ghazali) alami semua guncangan. Dia ditangkap ditahan dan akhirnya beliau wujudkan keinginan bangun pesantren," jelasnya.
Ghazali mendirikan Pesantren Darusy Syifaa sekeluarnya dari penjara tahun 2015. Pesantren itu didirikan karena dia prihatin melihat anak-anak teroris yang pendidikannya tidak terurus setelah orang tuanya meninggal atau ditangkap. Dia mengajarkan deradikalisasi di sana.
Menurut Rudy, orang seperti Ghazali sebenarnya banyak ditemui di Poso. "Masih banyak, banyak yang lain. Saya juga lagi bina, saya arahkan. Enggak saya sebutkan," ucapnya.