Kapolda Sumsel: Pelaku begal makin banyak karena ingin kaya mendadak
Begal atau kerap disebut aksi kejahatan di jalanan, semakin menggila di wilayah hukum Sumatera Selatan (Sumsel). Padahal, sudah banyak pelakunya ditangkap dan ditembak mati. Kapolda Sumsel Irjen Djoko Prastowo, menyebut motivasi warga menjadi pelaku begal lantaran ingin kaya mendadak.
Begal atau kerap disebut aksi kejahatan di jalanan, semakin menggila di wilayah hukum Sumatera Selatan (Sumsel). Padahal, sudah banyak pelakunya ditangkap dan ditembak mati. Kapolda Sumsel Irjen Djoko Prastowo, menyebut motivasi warga menjadi pelaku begal lantaran ingin kaya mendadak.
Hal itu, kaya dia, juga menjadi kebiasaan buruk dan sulit diubah selain pelakunya sadar atau tertangkap. "Mereka (pelaku begal) malas, tidak mau kerja susah dan ingin kaya mendadak," ungkap Djoko, Jumat (9/12).
Padahal, menurut Djoko, banyak pekerjaan bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mulai dari bertani, kebun, maupun pekerjaan lain halal dan menjanjikan.
"Di kampung-kampung saja kalau mancing ikan gampang. Bahkan jika orang menanam singkong, tumbuh subur dan bagus. Jadi pelaku begal ini memang sudah perilakunya, bukan masalah ekonominya," ujarnya.
Untuk menekan angka kejahatan dan menangkap pelakunya, sambung dia, pihaknya telah menurunkan tim untuk membantu polres yang rawan. Seperti di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur, OKU Selatan, Musi Rawas Utara, dan Banyuasin, serta beberapa daerah lain. Hanya saja, pelaku kini mulai menghindar karena keberadaannya mulai terpantau.
"Kita intensifkan pengejaran dengan membentuk tim khusus. Mereka kita gerakkan di daerah paling rawan begal," tukasnya.