Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kapolda Sumbar Akui 17 Anggotanya Lakukan Pelanggaran saat Amankan Tawuran, Kematian Pelajar SMP Masih Diselidiki

Kapolda Sumbar Akui 17 Anggotanya Lakukan Pelanggaran saat Amankan Tawuran, Kematian Pelajar SMP Masih Diselidiki

Kapolda Sumbar Akui 17 Anggotanya Lakukan Pelanggaran saat Amankan Tawuran, Kematian Pelajar SMP Masih Diselidiki

Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono mengakui 17 anggotanya melakukan pelanggaran saat mengamankan 18 remaja yang diduga hendak tawuran pada Minggu (9/6) dini hari.

Hal itu disampaikan Suharyono seusai mengelar pertemuan terbuka dengan Kompolnas, Komisioner KPAI, LBH Padang, saksi serta keluarga korban di Mapolda Sumbar, Kamis (27/6) siang.

"Kami sampaikan, dari pemeriksaan 40 orang anggota kami ada 17 orang yang akan disidangkan. Apakah nantinya sidang komisi kode etik, atau pidana, nanti akan kami sampaikan lagi," tuturnya.


Sebelum menggelar sidang, pihaknya juga akan menuntaskan terlebih dahulu siap yang menjadi objeknya pada saat itu.

"Kita hari ini hanya menyuguhkan fakta yang terjadi di lapangan. Kami benar-benar tidak berasumsi. Tidak mengada-ada, tetapi kita hadirkan semuanya secara terbuka dan transparan," tuturnya.

Ke-17 anggota kepolisian yang akan disidangkan adalah anggota Sabhara Polda Sumbar yang bertugas pada saat 9 Juni lalu. <br>

Ke-17 anggota kepolisian yang akan disidangkan adalah anggota Sabhara Polda Sumbar yang bertugas pada saat 9 Juni lalu. 

Namun, mereka belum ditahan, karena kasusnya masih dalam penyelidikan.

"Sekarang masih pemeriksaan. Penahan belum, karena masih penyelidikan tetapi orang-orangnya masih di Polda Sumbar semuanya," tuturnya.

Pelanggaran ke-17 anggota Kepolisian itu itu terjadi saat seorang pelajar SMP, Afif Maulana (13) diduga tewas di lokasi itu. Kasusnya masih diselidiki Polda Sumbar.

Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Irjen (Purn) Benny Mamoto
Kompolnas mengatakan, Kapolda Sumbar sudah menyampaikan bahwa hasil dari pemeriksaan yang dilakukan kepada anggotanya ditemukan adanya pelanggaran.

Pelanggaran yang dilakukan pada saat mengamankan aksi tawuran itu sesuai dengan yang beredar di media sosial.

"Pelanggarannya sesuai dengan apa yang beredar di media sosial. Beberapa terbukti menyudut rokok, memukul dan menendang," tuturnya.

Terkait kasus kematian Afif, dia mengatakan, penyelidikan masih berlanjut. "Tadi sudah dihadirkan saksi Adit. Untuk menjawab memar pada tubuh Afif juga sudah dihadirkan ahli dan ahli juga sudah menjawab pertanyaan dari LBH Padang dan keluarga korban. Sudah terjawab semua. Penyelidikan masih berjalan," katanya.

Rehabilitasi Anak

Sementara Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Dian Sasmita memastikan keamanan dan rehabilitasi untuk 18 anak yang diamankan polisi pada saat melakukan pengamanan tawuran di Kota Padang.

KPAI sudah meminta langsung kepada polisi data detil 18 orang yang diamankan di Polsek Kuranji.

"Dari 18 orang ini kita akan melakukan identifikasi kembali berapa orang yang anak-anak dan dewasa. Kami juga akan memastikan kondisi anak-anak tersebut seperti apa," tuturnya.

Selain itu, dia juga akan memastikan layanan pemerintah daerah untuk mendukung rehabilitasi mereka yang dapat diakses oleh anak.

"Kita pastikan layanan rehabilitasi untuk anak, itu fokus kami dalam waktu dekat ini," katanya.

Proses rehabilitasi tidak hanya fokus terkait luka fisik, tetapi psikis dan sosial terhadap anak.

"Dan pemerintah juga harus memastikan hak-hak anak, jika anak tersebut masih sekolah tidak boleh dikeluarkan," sebutnya.

KPAI juga akan memastikan keamanan saksi anak dan sudah berkoordinasi dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Dia melanjutkan, tidak ada satu pun anak-anak di dunia yang layak mendapatkan kekerasan dari siapa pun. Negara harus hadir dan serius memastikan terlindungnya anak-anak dari tindak kekerasan.

"Apa pun pelanggarannya dia adalah korban. Kenapa? Karena itu dampak dari situasi yang berada di sekitar anak seperti lingkungan sekitar dan keluarganya," tuturnya.

Pelajar SMP Tewas Diduga Dianiaya Polisi, Kapolda Sumbar Buka Suara
Pelajar SMP Tewas Diduga Dianiaya Polisi, Kapolda Sumbar Buka Suara

Kapolda Sumbar buka suara soal tewasnya siswa SMP diduga dianiaya polisi

Baca Selengkapnya
Kapolda Sumbar: Saya Bertanggung Jawab Penuh akan Kasus Penemuan Jasad Afif Maulana
Kapolda Sumbar: Saya Bertanggung Jawab Penuh akan Kasus Penemuan Jasad Afif Maulana

Afif Maulana, pelajar SMP di Sumbar ditemukan tewas diduga akibat penganiayaan dari polisi.

Baca Selengkapnya
Kapolda Sumbar Buka-Bukaan Kronologi Tewasnya Bocah SMP Afif Maulana, Bukan Disiksa Polisi
Kapolda Sumbar Buka-Bukaan Kronologi Tewasnya Bocah SMP Afif Maulana, Bukan Disiksa Polisi

Kapolda Sumbar Buka-Bukaan Kronologi Tewasnya Bocah SMP Afif Maulana

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pelajar SMP di Padang Tewas Diduga Dianiaya Polisi, 30 Anggota Sabhara Polda Sumbar Diperiksa
Pelajar SMP di Padang Tewas Diduga Dianiaya Polisi, 30 Anggota Sabhara Polda Sumbar Diperiksa

Polisi menyebut kasus ini sedang dalam penyelidikan polisi. Namun hasilnya belum bisa disampaikan.

Baca Selengkapnya
Usai Membunuh, Pelajar SMK di Penajam Paser Setubuhi Jasad Ibu Pacarnya dan Sang Kekasih
Usai Membunuh, Pelajar SMK di Penajam Paser Setubuhi Jasad Ibu Pacarnya dan Sang Kekasih

Korban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.

Baca Selengkapnya
7 Kendaraan Sumbu Tiga Terjaring Langgar Larangan Melintas di Tol Japek saat Mudik
7 Kendaraan Sumbu Tiga Terjaring Langgar Larangan Melintas di Tol Japek saat Mudik

Tujuh kendaraan sumbu tiga diduga melanggar SKB mudik

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu ABG di Sumbar Dicekoki Miras lalu Diperkosa Empat Pemuda, Ini Tampang Para Pelaku
Kisah Pilu ABG di Sumbar Dicekoki Miras lalu Diperkosa Empat Pemuda, Ini Tampang Para Pelaku

Kejadian itu berawal ketika korban diajak keluar rumah oleh salah seorang pelaku inisial R yang juga merupakan teman korban.

Baca Selengkapnya
Jenderal Polisi Murka Aksi Beringas OPM Bakar Sekolah di Papua
Jenderal Polisi Murka Aksi Beringas OPM Bakar Sekolah di Papua

Dua hari terakhir, OPM membakar SDN dan puskesmas. Tak hanya itu, mereka juga mengancam guru dan tenaga medis.

Baca Selengkapnya
Wakapolda Riau Pantau Pelipatan Surat Suara di Kampar, Pastikan Keamanan Pemilu 2024
Wakapolda Riau Pantau Pelipatan Surat Suara di Kampar, Pastikan Keamanan Pemilu 2024

Wakapolda Riau secara langsung berinteraksi dengan petugas KPU dan petugas keamanan

Baca Selengkapnya