Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kapolda Sumbar Buka-Bukaan Kronologi Tewasnya Bocah SMP Afif Maulana, Bukan Disiksa Polisi

Kapolda Sumbar Buka-Bukaan Kronologi Tewasnya Bocah SMP Afif Maulana, Bukan Disiksa Polisi

Kapolda Sumbar Buka-Bukaan Kronologi Tewasnya Bocah SMP Afif Maulana, Bukan Disiksa Polisi

Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Suharyono mengatakan, pihaknya sudah menangani kasus tersebut secara profesional. 

Polda Sumatera Barat (Sumbar) membantah dugaan seorang pelajar SMP kelas satu bernama Afif Maulana berusia 13 tahun yang ditemukan tewas pada 9 Juni 2024 lalu di bawah jembatan Sungai Batang Kuranji, Kelurahan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang karena dianiaya polisi.


Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Suharyono mengatakan, pihaknya sudah menangani kasus tersebut secara profesional. Menurut dia, penyidik juga sudah melaksanakan pemeriksaan selama tiga hari berturut-turut secara intensif.

"Kami luruskan di sini bahwa tidak pernah ada penganiayaan kepada Afif Maulana. Pastinya kita tidak bicara dengan asumsi atau berandai-andai, kami menyampaikan berdasarkan fakta-fakta yang ada di lapangan," kata Suharyono diwawancarai merdeka.com Selasa, (25/6).


Suharyono mengatakan, hasil tersebut didapatkannya dari keterangan anggota yang bertugas pada saat itu serta keterangan saksi Aditia yang membonceng Afif Maulana pada saat kejadian.

Berdasarkan keterangan Aditia, pada saat mereka terjatuh dari motor Afif mengajak Aditia untuk mencemburkan atau melompat ke sungai dari atas jembatan.

Akan tetapi, ajakan tersebut tidak diikuti oleh Aditia dan mengajak Afif untuk menyerahkan diri kepada polisi.

"Itu percakapan terakhir Aditia dengan Afif. Sedangkan pada saat bersamaan Aditia sibuk mencari handponenya yang hilang, kemudian ketika menengok ke belakang Afif sudah ada tidak ada lagi. Ini adalah momen yang sangat penting dari keterangan yang berulang kali kita lakukan kepada Aditia," tutunya.

Suharyono mengatakan, apabila disandingkan dengan hasil visum et refertum dan hasil auptopsi ada catatat penting, yakni, lebam mayat disebabkan karena ketinggian jembatan ke sungai tidak kurang dari 20 meter dan di bawahnya disertai bebatuan.


"Patut diduga akibat hantaman yang terkena menyebabkan patah pada tulang rusuk nomor 1 sampai 6 di tubuh Afif Maulana, sungai itu memang banyak bebatuan," tuturnya.

Polisi tidak pernah menemukan Afif pada saat kejadian dari 18 orang yang diamankan. Kemudian, siang harinya pukul 11.55 WIB ternyata ditemukan seorang yang sudah meninggal dunia di bawah jembatan dan diketahui bernama Afif Maulana.


"Hasil yang lebam itu saya sudah konfirmasi dengan dokter forensik memang orang yang sudah mati lebih dari 9 jam itu memang muncul lembam mayat. Itu makanya terdapat lebam pada tubuh Afif," katanya.

Luka-Luka pada Tubuh Afif

Sementara itu, luka lecet pada tubuh Afif diduga terjadi saat dia terjatuh dari motornya. Dia mengatakan, saat ini munculah situasi simpang siur dan mereka berasummsi seolah-olah polisi menganiaya Afif.

"Kami sampaikan lagi, Afif meninggal dunia bukan dianiaya polisi," imbuhnya.

Sebelumnya, Lembaga Bantaun Hukum (LBH) Padang menduga korban meninggal dunia karena disiksa anggota polisi yang sedang melalukan patroli.

merdeka.com

17 Polisi Polda Sumbar Langgar Kode Etik Terkait Kematian Afif Maulana
17 Polisi Polda Sumbar Langgar Kode Etik Terkait Kematian Afif Maulana

IPW mendesak agar Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Suharyono memproses 17 anggotanya

Baca Selengkapnya
Kapolda Sumbar Tegaskan Siswa SMP Meninggal karena Loncar dari Jembatan Bukan Dianiaya Polisi
Kapolda Sumbar Tegaskan Siswa SMP Meninggal karena Loncar dari Jembatan Bukan Dianiaya Polisi

Kapolda Sumbar menepis dugaan sejumlah pihak yang menilai korban meninggal karena dianiaya polisi.

Baca Selengkapnya
Komisi III Minta Polisi Transparan soal Tewasnya Remaja di Padang
Komisi III Minta Polisi Transparan soal Tewasnya Remaja di Padang

Hal ini disampaikannya menyusul pernyataan Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono di Mapolresta Padang, Minggu (23/6).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kapolda Sumbar: Saya Bertanggung Jawab Penuh akan Kasus Penemuan Jasad Afif Maulana
Kapolda Sumbar: Saya Bertanggung Jawab Penuh akan Kasus Penemuan Jasad Afif Maulana

Afif Maulana, pelajar SMP di Sumbar ditemukan tewas diduga akibat penganiayaan dari polisi.

Baca Selengkapnya
Kisah Pensiunan Irjen Polisi Tak Punya Orang Dalam & Bermimpi, Ternyata Jadi Kapolda di Kampung Halaman
Kisah Pensiunan Irjen Polisi Tak Punya Orang Dalam & Bermimpi, Ternyata Jadi Kapolda di Kampung Halaman

Kisah Irjen (Purn) Fakhrizal ketika bertugas di kepolisian.

Baca Selengkapnya
Momen Kapolda Banten Tes Ngaji Anggota Polisi yang Dulu Jadi Santri, Ternyata Qari Juara Tingkat Nasional
Momen Kapolda Banten Tes Ngaji Anggota Polisi yang Dulu Jadi Santri, Ternyata Qari Juara Tingkat Nasional

Kapolda Banten Irjen Pol Abdul Karim pun dibuat kagum dengan suara merdu Ridho.

Baca Selengkapnya
Kronologi Senpi Polisi Dirampas KKB di Pasar, Kapolda Papua Sampai Murka ke Anak Buah
Kronologi Senpi Polisi Dirampas KKB di Pasar, Kapolda Papua Sampai Murka ke Anak Buah

Kapolda menyayangkan peristiwa itu sebab personel sudah tahu aturan tidak boleh membawa senpi saat di keramaian.

Baca Selengkapnya
Kapolda NTB: Ada 6 Perwira Polisi yang Lakukan Pelanggaran Hukum selama 2023
Kapolda NTB: Ada 6 Perwira Polisi yang Lakukan Pelanggaran Hukum selama 2023

Ada satu kasus personel yang kini menjadi sorotan, yakni kasus Brigadir TO yang diduga melakukan aksi rudapaksa terhadap seorang mahasiswi.

Baca Selengkapnya
Sosok Kolonel Barlian, Mantan Panglima Kodam yang Ambil Alih Pemerintahan Sumatera Selatan saat PRRI
Sosok Kolonel Barlian, Mantan Panglima Kodam yang Ambil Alih Pemerintahan Sumatera Selatan saat PRRI

Alih-alih adanya PRRI membuat riuh keadaan pemerintah Indonesia khususnya di wilayah Sumatera, peran kolonel ini justru bersikap sebaliknya.

Baca Selengkapnya