![Begini Hasil Penyelidikan Sementara Polda Sumbar Terkait Siswa SMP di Padang Tewas Diduga Disiksa Polisi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/27/1719456575308-8d013k.jpeg)
Begini Hasil Penyelidikan Sementara Polda Sumbar Terkait Siswa SMP di Padang Tewas Diduga Disiksa Polisi
39 Anggota Polresta Padang ikut diperiksa Propam Polda Sumbar untuk menyelidiki dugaan penyiksaan hingga korban meninggal dunia.
39 Anggota Polresta Padang ikut diperiksa Propam Polda Sumbar untuk menyelidiki dugaan penyiksaan hingga korban meninggal dunia.
Polda Sumatera Barat (Sumbar) masih terus menyelidiki penyebab kematian seorang siswa SMP Bernama Afif Maulana (13) yang jasadnya ditemukan di sungai Kuranji, Padang. Hasil penyelidikan dilakukan polisi sejauh ini belum ditemukan indikasi penyiksaan dialami Afif.
"Sampai saat ini hasil penyelidikan masih menyimpulkan bahwa korban meninggal bukan karena disiksa," kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Dwi Sulistyawan saat dikonfirmasi, Kamis (27/6).
Dwi mengatakan, fakta didapat penyidik Polda Sumatera Barat dan Polresta Padang masih mengarah korban tewas karena melompat dari atas jembatan Kuranji.
"Karena meloncat dari atas jembatan. (Hasil penyelidikan sejauh ini) Polresta Padang dan Polda Sumbar," ujar Dwi.
Hasil penyelidikan itu sejalan dengan pemeriksaan internal kepada para anggota Bidang Propam Polda Sumatera Barat, untuk memastikan apakah ada pelanggaran atau tidak ketika kejadian tersebut.
"Iya Propam sedang memeriksa anggota polri yang ikut kegiatan patroli. Sampai saat ini sudah 39 anggota," kata Dwi.
Sebelumnya, Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono bersumpah atas nama Allah bahwa apa yang disampaikan terkait kematian pelajar SMP Afif Maulana bukan disiksa polisi.
Dia meminta mereka yang tidak percaya dengan yang disampaikannya untuk membuktikan data dan faktanya ke Polda Sumbar.
Selain itu, Suharyono berjanji mencopot polisi yang terbukti melanggar SOP saat menertibkan tawuran yang diduga melibatkan Afif dan teman-temannya tersebut.
"Buktikan siapa yang bisa mangajukan data serta faktanya yang selain saya sampaikan. Saya hanya bicara fakta, demi Allah. Demi Rasulullah, saya juga lulusan Muhamdiyah sama dengan adek saya, anak saya (Afifi Maulana)," kata dia pada saat menemui masa aksi yang tergabung ke dalam 'Seruan Aksi Damai Serbu Polda Sumbar' di Mapolda Sumbar, Rabu (26/6) sore.
Suharyono mengklaim berdasarkan keterangan teman korban bernama Aditia, mereka berdua terjatuh karena Afif mengajak saksi melompat ke sungai. Namun, menurut Suharyono, ajakan Afif tersebut ditolak oleh Aditia.
Pada saat ditangkap, Aditia sudah tidak menemukan Afif di bekalangnya. Kemudian, kata Suharyono, Aditia menyampaikan kepada polisi ada temannya yang diboncengnya meloncat ke sungai.
"Polisi menjawab tidak mungkin ada yang melompat dan Aditia langsung dibawa ke Polsek Kuranji. Saya tunjukan rekaman dan buktinya bagaimana fakta yang sebenarnya," kata Suharyono yang juga di hadapan keluarga korban dan LBH Padang.
Suharyono melanjutkan, penyebab kematian Afif adalah patah pada tulang belakang kiri 1 sampai 6. Kemudian, lebam mayat yang terjadi hampir di seluruh tubuh Afif lantaran sudah meninggal lebih dari 9 jam.
"Patah itu diduga karena benturan dari ketinggian 40 meter dari jembatan ke bawah dan terkena batu sungai," kata Suharyono.
"Saya sudah konfirmasi dengan dokter forensik orang yang meniggal dunia sudah lebih dari 9 jam memang terdapat lebam mayat. Kejadian sekitar pukul 03.00 WIB dan mayatnya ditemukan pukul 11.55 WIB. Sudah terjadi kaku mayat dan keluarlah lebam mayat," ujar Suharyono.
Sementara itu, kata dia, untuk luka lecet pada tubuh Afif disebabkan karena terjatuh dari motornya dan terguling-guling.
"Mereka terjatuh, itu keterangan dari Aditia," tutur Suharyono.
Polisi menyebut kasus ini sedang dalam penyelidikan polisi. Namun hasilnya belum bisa disampaikan.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar buka suara soal tewasnya siswa SMP diduga dianiaya polisi
Baca SelengkapnyaKorban yang berusia 13 tahun itu terakhir kali terlihat berdiri dikerumuni polisi memegang rotan. Dia kemudian ditemukan tewas di bawah jembatan.
Baca SelengkapnyaAsistensi itu akan dilakukan Bareskrim Polri selaku atasan fungsi reserse dan Divisi Propam Polri selaku pengawasan internal anggota Polri.
Baca SelengkapnyaSiswi berinisial AR (11), murid kelas empat SDN 10 Durian Jantung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) tewas akibat luka bakar.
Baca SelengkapnyaPenuturan itu disampaikan sembilan saksi saat diperiksa polisi.
Baca SelengkapnyaKejadian itu berawal ketika korban diajak keluar rumah oleh salah seorang pelaku inisial R yang juga merupakan teman korban.
Baca SelengkapnyaSaat ditemui Kombes asli, sosoknya berbalik tertunduk lesu. Pelaku diketahui mengincar wanita demi mendapatkan uang.
Baca Selengkapnya“Iya rencana kita periksa kejiwaanya,” kata Kapolres Penajam Paser Utara (PPU), AKBP Supriyanto
Baca Selengkapnya