Kapolres ini bikin anak buahnya menangis haru
Hal itu terlihat saat Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Jatim, mengunjungi anak buahnya yang terserang stroke.
Suasana kondusif menjadi salah satu pemicu keberhasilan di lingkungan kerja. Sehingga hubungan antar atasan dengan anak buah dalam lingkungan pekerjaan penting diterapkan agar suasana kondusif terus terjalin.
Cara inilah seperti dilakukan Kepala Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak, Jawa Timur, Ajun Komisaris Besar Polisi Takdir Mattanete. Polisi dengan dua melati di pundaknya ini tak segan turun ke lapangan untuk mengunjungi anak buahnya.
Seperti saat melakukan anjangsana kepada beberapa anggota yang sakit, Senin (30/5). Anggota yang divonis sakit permanen stroke saat dijenguk pun sampai terharu.
Kedatangan Kapolres disambut dengan suasana haru dan sedih tampak pada mimik wajah para anggota dan PNS yang divonis sakit permanen (diabetes dan stroke) itu. Kapolres yang masih menyempatkan waktunya untuk datang ke rumah anggotanya dan memberikan support dis ela-sela kesibukannya.
Dalam kegiatan anjangsana itu, Kapolres didampingi pejabat utama Polres Pelabuhan Tanjung Perak itu juga membawa dokter untuk mengetahui kondisi terbaru dari anggota atau PNS yang sakit. AKBP Takdir berharap dan berdoa, nantinya agar anggota atau PNS yang dinyatakan sakit permanen itu bisa bekerja kembali dan bergabung dengan yang lain di Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
"Saat ini jangan memikirkan pekerjaan dulu, yang paling penting sembuh," ucapan penyemangat yang keluar dari AKBP Takdir Mattanete begitu melihat anak buahnya yang sakit diabetes ataupun stroke.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Apa yang dilakukan polisi kepada warga di Palembang? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga. "Setelah kami periksa secara maraton, kami tingkatkan ke penyidikan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka," ungkap Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah, Selasa (19/12). Tersangka Bripka ED dijerat Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman paling lama satu tahun penjara.
-
Siapa yang ditangkap oleh pihak kepolisian Polrestabes Medan? Iya benar, Pelaku pembunuh Fonda sudah ditangkap. Pelaku tertangkap di daerah Binjai dan kedua kakinya ditembak karena sempat melawan petugas,"
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Bagaimana polisi berhasil mengungkap home industry ekstasi di Surabaya? Pengungkapan home industry ini merupakan hasil pengembangan penangkapan seorang residivis narkoba.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
Kapolres ini bikin anak buahnya menangis haru ©facebook.com/Divisi Humas Polri
Mendengar dorongan semangat dari pucuk pimpinan, membuat Bripka Syaifullah yang tinggal di Asrama Polisi KP3 itu langsung menangis dan terharu. Bintara yang bertugas di Banit Sabhara dan divonis stroke sejak 27 Juni 2014 itu tak bisa menyembunyikan kesedihannya dan meneteskan air mata.
"Saya mengucapkan banyak terima kasih, Komandan berkenan mengunjungi saya yang sakit. Saya juga mohon maaf tidak bisa masuk kerja," ujar dia seperti dikutip dari Divisi Humas Mabes Polri.
Selain Bripka Syaifullah, AKBP Takdir Mattanete juga anjangsana ke empat anggota lainnya. Yaitu Aiptu Sumarto (Banit Laka Satlantas, sakit diabetes sejak 27 Mei 2015) yang tinggal di Jalan Kaliasin Gang Pompa; Penda Tk.1 Sahono (Banum Bag Sumda, sakit diabetes sejak 25 Oktober 2012), warga Jalan Manukan Lor II-A; Aipda Sunarto (Bamin Bag Sumda, sakit diabetes sejak 18 Desember 2013), warga Jalan Candi Lontar Lor Blok 44-S; dan Aiptu Parno (Bamin Bag Sumda, sakit diabetes). Kegiatan ini menjadi agenda tetap tahunan Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Takdir Mattanete bersama Ketua Cabang Bhayangkari Ibu Misly Herina Mattanete.
Baca juga:
Polisi penambal ban pilih jujur dan sabar ketimbang terima sogok
Jalan hidup para polisi teladan, pilih kerja halal meski sengsara
Kisah Aiptu Mustamin, polisi nyambi tukang tambal ban di Makassar
Saat sore tiba, Aiptu Mustamin menjelma menjadi penambal ban
Keteladanan Jenderal Hoegeng perlu ditiru calon Kapolri
Kisah keteladanan Bripka Seladi dan polisi sulit naik gaji
Bamsoet dedikasikan gajinya di DPR bantu Bripka Seladi