Kapolri beberkan 3 organisasi radikal dan 21 pendukung ISIS
Kapolri Badrodin Haiti: Yang aktif ini yang melakukan kekerasan yang harus kita waspadai.
Indonesia dikepung organisasi garis keras yang menyebarkan paham radikalisme dan terorisme. Tidak hanya itu, mulai bermunculan organisasi-organisasi yang berafiliasi dan mendukung terbentuknya Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di depan ulama dan santri saat perayaan silaturahmi nasional 90 tahun Pesantren Gontor di Tangerang, Sabtu (23/1). Kapolri menyampaikan ini sebagai sinyal dan peringatan bagi seluruh masyarakat untuk lebih waspada.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Kapan kemacetan horor itu terjadi? Kemacetan di Puncak terjadi sejak siang hingga tengah malam, pada Minggu 15 September 2024.
-
Di mana tragedi ini terjadi? Hari ini, 13 November pada tahun 1998 silam, terjadi demonstrasi besar-besaran di kawasan Semanggi, Jakarta.
-
Kenapa kemacetan horor itu terjadi? Kemacetan sepanjang jalan di Kawasan Puncak merupakan imbas libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Di Indonesia ada tiga kelompok besar organisasi radikal. Ada kurang lebih 21 kelompok organisasi yang memang mendukung ISIS. Ini yang cukup luas," ujar Badrodin.
Dari hasil pemetaan dan penelusuran polisi, organisasi tersbeut memberi dukungan secara nyata. "Secara keseluruhan mendukung perjuangan ISIS, ada yang hanya mendukung aktif. Yang aktif ini yang melakukan kekerasan yang harus kita waspadai," tambahnya.
Berikut tiga kelompok besar organisasi radikal di Indonesia (versi Mabes Polri):
1. Jamaah Islamiah, targetnya adalah barat.
2. Tauhid Wal Jihad, targetnya semua orang yang tidak sehaluan dianggap kafir.
3. NII, hanya sekelompok kecil saja dari NII yang melakukan kekerasan
Berikut 15 dari 21 kelompok organisasi pendukung ISIS:
1. Majelis Mujahidin Indonesia Timur
2. Mujahidin Indonesia Barat
3. Ring Banten
4. Jamaah Ansharut Tauhid
5. Jamaat al-Tawhid wal-Jihad
6. Pendukung dan Pembela Daulah Islam
7. Jemaah Ansauri Daulah
8. Ma'had Ansyarullah
9. Laskar Dinullah
10. Gerakan Tauhid Lamongan
11. Halawi Makmun Grup
12. Ansharul Khilafah Jawa Timur
13. IS Aceh
14. Ikhwan Muahid Indonesi fil Jazirah al-Muluk
15. Khilafatul Muslimin
(mdk/noe)