Kapolri: Brimob dilatih Kopassus agar mampu hidup di hutan
Hal itu dikatakan sebagai kebutuhan Brimob karena mengejar teroris di hutan dan gunung.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengaku Satuan Brimob yang berada di bawah institusi Polri sampai saat ini belum mempunyai kemampuan bertahan hidup serta mencari jejak teroris yang melakukan pelarian di gunung-gunung dan hutan.
Maka dari itu, dirinya sebagai orang nomor satu di institusi Polri tetap meminta TNI untuk memberikan pelatihan kepada Brimob keterampilan tersebut.
"Memang itu satu kebutuhan dari pasukan Brimob kita karena kita dihadapkan pada pengejaran teroris Santoso yang menggunakan medan gunung-gunung dan hutan. Nah, Brimob kita belum begitu terlatih melakukan surveilans melakukan pengejaran pada daerah hutan dan gunung-gunung. Oleh karena itu perlu peningkatan pada kemampuannya," kata Jenderal Badrodin Haiti kepada wartawan saat jumpa pers di Ruang Cendrawasih, Gedung Graha Tjendikia, Kompleks Akademi Kepolisian (Akpol) di Jalan Sultan Agung, Kota Semarang, Jawa Tengah Selasa (28/7).
Kemampuan itu, menurut Kapolri sangat diperlukan terutama untuk melakukan pendeteksian, survival dan bisa bertahan hidup lama di hutan. Diharapkan Brimob dapat bertahan di hutan selama sebulan.
"Kalau dia hanya satu minggu naik kemudian kembali lagi satu minggu naik ini hanya nanti tidak akan menyelesaikan persoalan. Oleh karena itu kita memerlukan satu kemampuan di antaranya bagaimana melakukan pendeteksian di hutan. Bagaimana melakukan penjejakan, bagaimana mereka bisa bertahan survival sampai mungkin bisa satu bulan dan seterusnya," jelasnya.
Badrodin menjelaskan, kemampuan itu untuk mendukung Brimob melakukan pengejaran teroris di hutan. Maka dari itu Brimob butuh keterampilan khusus yang dimiliki oleh Kopassus.
"Nah, itu kemampuan-kemampuan untuk mendukung tugas-tugas Brimob dalam rangka pengejaran teroris menggunakan hutan dan gunung sebagai medannya. Kalau hanya di perkotaan saya pikir tidak perlu. Tetapi memerlukan kemampuan seperti itu bukan kemampuan untuk berperang. Oleh karena itu, item-item tertentu saja yang kita minta untuk diberikan pelatihan," pungkasnya.
Baca juga:
Polri sebut Brimob dilatih Kopassus bukan untuk saingi TNI
Eks Kasum sebut Polri tak perlu malu minta bantuan personel ke TNI
Kapolri: Brimob dilatih Kopassus agar survive kejar teroris di hutan
Brimob dilatih Kopassus cermin ketidakpercayaan diri Polri
Plus minus jika Brimob dilatih pasukan elite TNI
TNI masih pikir-pikir Brimob minta dilatih di Pusdik Passus
Tingkatkan kemampuan, Brimob minta dilatih pasukan elite TNI
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kenapa Kapolri dan Panglima TNI meninjau SUGBK? “Kami ingin memastikan serangkaian kesiapan pengamanan khususnya terkait dengan kegiatan puncak yang dilaksanakan besok sore ini betul-betul bisa terselenggara dengan baik,” tutur Sigit.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Apa tugas utama Brimob Polri saat ini? Korps Brimob Polri bertugas menanggulangi gangguan Kamtibmas berkadar tinggi, utamanya kerusuhan massa, kejahatan terorganisasi bersenjata api, bom, bahan kimia, biologi dan radioaktif.
-
Apa yang berhasil diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia. Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.