Kapolri buru satu keluarga penyebar ideologi radikal di balik Bom Surabaya
Ada satu keluarga yang belajar perakitan bom di Suriah. keluarga ini yang merekrut dan menanamkan ideologi utama keluarga bakal pelaku pengeboman.
Kapolri Tito Karnavian meluruskan informasi yang menyebut bahwa pelaku pemboman di Surabaya yakni Dita Oepriarto dan keluarganya pernah berguru perakitan bom di Suriah. Tito menyebutkan, Dita dan keluarganya tidak pernah mendapatkan pelatihan itu.
"Saya merivisi info, bila Dita sekeluarganya tidak pernah berlatih di Suriah, melainkan ada satu keluarga lainnya," kata Tito, di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Senin (14/5).
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Siapa Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo? Kartosoewirjo merupakan tokoh populer di balik pemberontakan DI/TII pada tahun 1948.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Kapan Sujiwo Tejo tampil di acara Jagong Budaya di Bojonegoro? Budayawan Sujiwo Tejo menyemarakkan acara Jagong Gayeng bertemakan "Budaya Rasa Melu Handarbeni" di Pendopo Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojoengoro, akhir pekan lalu.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
Keluarga yang dimaksud Tito, diduga pernah mendapatkan pelatihan luar negeri sekaligus menjadi ideolog utama. Tito tidak mengungkapkan identitas dari keluarga yang dimaksud.
"Ini kami sedang melakukan pengejaran dari tim Densus 88," ujarnya.
"Keluarga ini pernah ditangkap di Suriah, lalu dideportasi ke Indonesia dan menyebarkan ideologi utama itu," tambahnya.
Diketahui, keluarga ini pernah tertangkap di Turki, lalu dideportasi ke Indonesia. Di Indonesia, keluarga ini masih aktif menyebarkan ideologi dan ajaran terorisme. Mereka juga merekrut dan menanamkan ideologi keluarga bakal pengantin. Tercatat sejak kemarin, aksi bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo merupakan tiga keluarga.
"Kami pastikan yang di Mapolrestabes Surabaya, juga 60 persen masih satu keluarga," ucap dia.
Baca juga:
Keuskupan Agung Jakarta: Terorisme menodai makna jihad
Wiranto jamin pelibatan TNI lawan teroris tak bikin militer seperti Orde Baru
Marak teror bom, Bea Cukai tingkatkan kewaspadaan pada barang masuk ke RI
Pengamanan Bandara Kualanamu diperketat usai teror bom di Surabaya
Pengakuan AKBP Roni evakuasi anak bomber Polrestabes Surabaya