Kapolri lebih setuju Perppu ketimbang revisi UU Terorisme
"Kalau mau cepat ya Perppu," kata Badrodin.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memberikan sinyal bila pihaknya lebih condong setuju untuk diterbitkan Perppu mencegah dan mengantisipasi aksi terorisme. Sebab, selama ini Kepolisian merasa terkendala dengan belum adanya payung hukum untuk melakukan tindakan terhadap terduga terorisme.
"Kalau mau cepat ya Perppu," kata Badrodin di Istana, Jakarta, Kamis (21/1).
Badrodin menjelaskan, undang-undang atau payung hukum antiteror selama ini lebih banyak bersifat reaktif. Jika ada aksi terorisme, aparat baru bisa bergerak melakukan penindakan.
Oleh karena itu, Badrodin menambahkan, bagimana ke depannya undang-undang anti teror ini lebih kepada penguatan pencegahan aksi teror.
"Perluasan itu artinya kita tambahkan upaya pencegahan terhadap aksi-aksi teror itu, arahnya ke sana. Misalnya bagaimana kalau ada pelatihan militer, pelatihan-pelatihan fisik yang mengarah ke persiapan aksi-aksi terorisme. Kemudian bagaimana terhadap orang yang ikut bergabung di Suriah ikut aksi bersenjata dan kemudian kembali ke Indonesia," jelas Badrodin.
"Ini juga enggak bisa dijangkau oleh hukum. Termasuk juga bagaimana kalau ada orang yang mendeklarasikan atau membaiat pada ISIS. Apakah ini bisa dijangkau oleh hukum, selama ini tidak bisa. Oleh karena itu kita memerlukan satu penguatan Undang-Undang ini," tambahnya.
Lebih lanjut, diakui Badrodin, belum adanya payung hukum menjadi salah satu kendala utama di dalam melakukan penindakan terhadap aksi terorisme. Apalagi aparat kepolisian menjadi pelaksana di lapangan sehingga tahu betul hal itu masih menjadi kendala.
"Sehingga kita memerlukan satu regulasi yang lebih cepat," tandasnya.
Baca juga:
Anggota Baleg: Revisi UU Terorisme masuk prolegnas prioritas 2016
Cegah aksi terorisme, Jokowi minta intelijen tingkatkan kemampuan
Menkum HAM: Revisi UU Terorisme, penguatan pada aspek pencegahan
Ruhut: Revisi UU terorisme agar polisi tak jadi pemadam kebakaran
Rapat dengan Jokowi, Sutiyoso beberkan kelemahan BIN atasi terorisme
PPATK cium dana asing, Ruhut dukung revisi UU Terorisme
Politisi PKS: Revisi UU atau Perppu Teroris belum mendesak
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Kapan HUT Korps Marinir TNI AL diperingati? Setiap tanggal 15 November diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Korps Marinir TNI AL.
-
Kapan semut berevolusi? Lebih dari itu, semut berhasil melakukan semua ini tanpa adanya bentuk pemerintahan atau kepemimpinan langsung, tetapi mereka telah bertahan jauh lebih lama dan jauh lebih berhasil daripada spesies lain yang berevolusi sekitar 140 hingga 168 juta tahun yang lalu.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.