Kapolri minta 3 hal diwaspadai dalam Pilkada serentak
Tiga hal itu adalah ujaran kebencian, politik uang, dan netralitas aparat.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memperingatkan semua pihak mewaspadai tiga hal rawan terjadi di Pilkada serentak. Sebab, bila hal itu dilakukan atau dilanggar, dianggap bisa memicu konflik.
Kegiatan dilarang itu antara lain ujaran kebencian (hate speech) sebagai bagian dari kampanye hitam (black campaign), politik uang, dan netralitas semua pihak.
"Saya ingatkan ke para Paslon, bahwa black campaign ada saja yang terjadi. Itulah sebabnya saya keluarkan surat edaran mengenai hate speech atau ujaran kebencian. Boleh sampaikan apapun, tetapi tidak boleh mengeluarkan ujaran kebencian kepada kelompok tertentu, ras, agama, suku. Karena jika ini terjadi, maka aturan soal hate speech ini yang akan diterapkan," kata Badrodin saat membuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakodar) Pilkada serentak 2015 di Sulsel di hotel Four Point by Sheraton, Makassar, Selasa, (24/11).
Badrodin mencontohkan, kalimat yang mengandung ujaran kebencian seperti, 'jangan memilih ini karena beragama non ini.' Menurut dia, kalimat seperti itu jelas tergolong ujaran kebencian. Namun jika hanya mengatakan, 'Pilihlah saya karena saya Islam yang taat beribadah' menurut dia dibolehkan.
Badrodin juga menyinggung persoalan netralitas dalam Pilkada. Dia menyatakan, keberpihakan penyelenggara Pilkada, dari TNI dan Polri, akan memunculkan kerawanan dan menjadi sumber masalah. Oleh karena itu, dia berharap semua saling mengawasi. Masyarakat juga diminta ikut ambil peran mengawasi supaya Pilkada tidak tercoreng.
Terakhir, lanjut Badrodin, adalah soal regulasi menyebabkan ketidakjelasan tentang politik uang. "Soal money politic ini tidak ada dalam UU Pilkada. Deliknya tidak dijelaskan dalam UU, sehingga bisa saja terjadi permasalahan orang sudah melapor, tetapi laporannya tidak diproses," tutup Badrodin.
Baca juga:
Awak media dilarang meliput debat kandidat Pilkada Mukomuko
Jelang Pilkada, kotak dan bilik suara di Sragen dicuri orang
Ini dugaan pola pemangkasan dana APBD Tangerang Selatan
Soal foto bule berbikini, Panwaslu akan panggil Dewanti-Masrifah
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa Pilkada itu penting? Pilkada artinya singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah, adalah salah satu momen krusial dalam sistem demokrasi kita.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Hari Afro Sedunia diperingati? Tepat pada hari ini, menarik untuk dibahas lebih jauh sejarah Hari Afro Sedunia dan berbagai fakta menarik dari rambut afro.