Karir militer semulus jalan tol sang menantu Cendana
Karir Prabowo sangat mulus dan cenderung melampaui standar normal jenjang karir.
1998 menjadi puncak sekaligus akhir karir militer Prabowo Subianto . Di akhir kepemimpinan Presiden Soeharto , yang juga mertuanya saat itu, pengaruh dan kekuatan Prabowo di dalam militer sedang tinggi-tingginya.
Prabowo menggunakan statusnya sebagai menantu Cendana bukan hanya untuk memperluas jaring kekuatan di tubuh militer, tapi juga untuk memuluskan karirnya menuju puncak jabatan. Dia dengan mudah menggapai pangkat jenderal bintang tiga.
"Dalam standar promosi, normalnya untuk mencapai pangkat kolonel, dibutuhkan waktu 20-25 tahun setelah yang bersangkutan dari Akademi Militer dan setidaknya 23 tahun untuk dapat meraih pangkat jenderal bintang satu," kata Jun Honna, seorang peneliti Jepang yang pernah melakukan riset mengenai militer Indonesia menjelang kejatuhan Soeharto .
Jun Honna merujuk "Buku Petunjuk Dasar tentang Prajurit ABRI (Kep/06/X/1991), Mabes ABRI, 1991, Hal. 81 dan 86 untuk menjelaskan betapa karir Prabowo sangat mulus dan cenderung melampaui standar normal jenjang karir.
Hal itu dikemukakan Jun Honna dalam papernya yang berjudul, "Military Ideology in Response to Democratic Pressure During The Late Soeharto Era: Political and Institutional Context" Edisi 67. Paper itu sudah diterbitkan dalam bentuk buku yang berjudul, "Suharto dan ABRI: Menjelang Runtuhnya Orba" yang diterbitkan oleh Center for Information Analysis, Yogyakarta 2007.
Jun Honna, menelisik mula melejitnya karir Prabowo di militer dimulai pada Desember 1995. Ketika Prabowo dipromosikan menjadi Komandan Komando Pasukan Khusus (Dan Kopassus) dan menyandang pangkat Brigadir Jenderal.
Dalam pandangan Jun Honna, perjalanan karir militer Prabowo sangat menyimpang dari aturan, padahal Prabowo adalah lulusan Akmil 1974. Mengenai melambung Prabowo saat itu, Jun Honna, melakukan wawancara dengan seorang purnawirawan perwira yang tidak disebutkan namanya. Wawancara itu berlangsung pada Agustus 1996. Sang Purnawirawan Perwira itu mengatakan, Prabowo seolah memiliki kartu bebas hambatan dalam meraih karir militernya.
"Prabowo itu memiliki tiket jalan tol, yang berarti dapat melewati kemacetan antrean para perwira. Kami sangat memprihatinkan akibat segala yang dia lakukan terhadap para prajurit yang pangkatnya lebih rendah," kata sumber Jun Honna.
Purnawirawan Perwira itu juga berkomentar, dengan pangkat yang terus melejit, dia tidak akan heran kalau Prabowo akan menjadi impian para perwira muda di bawahannya. Termasuk dengan mengikuti jejak Prabowo meski pun dengan berbagai cara yang harus ditempuh, termasuk mengabaikan sisi-sisi moralitas.
"Saya tidak akan kaget kalau para perwira muda memimpikan Prabowo dan mengabaikan disiplin moral yang masih mereka percayai sampai dengan saat ini," ujar Purnawirawan Perwira itu.
Paper yang mulanya hasil riset untuk tugas lapangan Doktoral di Universitas Cornel itu memang sengaja tidak menuliskan nama terang narasumber yang menjelaskan akan dampak cepatnya pangkat Prabowo dibandingkan dengan yang lainnya. Menurut Honna, karena penelitiannya dilakukan di Jakarta pada 1996 sampai 1999 dan akan berimbas dan membahayakan karir narasumber itu.
Jun Hona banyak bicara tentang pasang surut hubungan Soeharto dan ABRI, khususnya Angkatan Darat hingga tumbangnya Orde Baru. Buku itu dengan detail dan kritis menjelaskan intrik sesama anggota ABRI (Angkatan Darat) saat mendekat ke pusaran kekuasaan hingga terdepak dengan perlahan, lengkap dengan analisa strategi para prajurit itu.
Baca juga:
Panglima ABRI pun tak berani usik langkah Prabowo
Kata jenderal kepercayaan Prabowo soal kerusuhan dan kudeta 98
Kesaksian Wiranto soal aksi Prabowo pada 1998
Berpangkat kapten, Prabowo berani lawan Jenderal Benny Moerdani
Prabowo dan jerat isu kudeta 1998, benar atau fitnah?
Prabowo dan kabar gerakan pasukan liar di kediaman Habibie
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Siapa yang menjadi keponakan Prabowo Subianto? Selain itu, ternyata Tommy masih memiliki hubungan keluarga dengan Prabowo, sebagai keponakan.
-
Apa yang Prabowo pantau di IKN? Dalam kunjungan itu, Prabowo turut memantau langsung perkembangan pembangunan Istana Negara dan mendengarkan paparan oleh Tim Kontruksi IKN di lapangan yang berkaitan dengan lokasi dilaksanakannya upacara HUT RI mendatang.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).