Kasad Jenderal TNI Maruli Tegaskan Prajurit Netral di Pemilu 2024
Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak menyatakan komitmennya untuk menjaga netralitas prajurit.
Kasad Jenderal TNI Maruli Tegaskan Prajurit Netral di Pemilu 2024
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Maruli Simanjuntak menyatakan komitmennya untuk menjaga netralitas prajurit, dengan tidak memihak atau mendukung salah satu pasangan calon (paslon) politik dalam setiap Pemilu 2024.
- Ada Jenderal TNI Ngebet Maju Pilgub NTT, Kasad Maruli Bereaksi Keras Ingatkan Risiko Besar
- Pesan Menggetarkan Kasad Jenderal Maruli, Keras Ingatkan Perwira TNI AD Bukan Sekadar Pangkat!
- Jenderal Maruli Simanjuntak Doktrin Ratusan Prajurit TNI: Jangan Berpikir Mau Kaya
- Kasad Maruli Minta Publik Tak Kaitkan Kasus Penganiayaan Relawan dengan Netralitas TNI
Hal itu sebagai penegasan terhadap isu-isu yang beredar, di mana turut menggiring opini meragukan sikap netralitas TNI. Menyusul kasus hoaks rekaman Forkopimda di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, melakukan perbincangan memenangkan Capres Cawapres nomor urut 02.
"Ya mungkin ada yang coba-coba lah, kami memang di tentara sudah sering saya sampaikan kami komit netral tidak ikut. Karena kami berkampanye pun tidak ikut pemungutan suara, jadi netral aja sekalian," kata Maruli kepada wartawan, Senin (21/1).
"Dan sampai dengan saat ini kan tidak ada pengaduan yang sudah ada bukti dan saksi, bahwa TNI ikut serta dalam kampanye ini. Mudah-mudahan tidak ada," tambahnya.
Bahkan Maruli sempat bercerita pengalamannya di tahun 2019, ketika Komandan Paspampres Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia mengaku ada aduan TNI yang condong kepada salah satu paslon, namun sampai sekarang tidak pernah terbukti.
"Jadi saya belajar, dari waktu saya pernah ikut Presiden 2019, 2018 saya ikut beliau. Masa kampanye itu 2019 ya. Jadi saya lihat ada yang laporan dia tidak bisa mengerahkan massa gara-gara diadang TNI-Polri. Tapi sedemikian ditanya dia tidak ada bukti juga. Jadi ini, jadi alasan para orang-orang seperti ini," ungkapnya.
Dari pengalaman itu, lanjut jenderal bintang empat TNI AD tersebut, isu-isu Pemilu tahun ini telah jauh berkurang.
"Saya enak-enak aja berbicara, karena itu yang saya lihat seperti itu. Nah kalau sekarang mungkin ada beberapa (isu) tapi saya lihat sudah jauh berkurang. Karena kita selalu dengan cepat merespons ada tentara seperti itu, apa punya bukti, apa punya saksi yang kamu bisa sampaikan kepada kami ke TNI, mudah-mudahan kami bisa menjaga lah untuk netralitas itu," tuturnya.
Kasad Tampung Masukan dari Pimpinan Media
Kasad mengundang para pimpinan media nasional untuk memberikan masukan kepada dinas penerangan TNI AD dan jajaran, agar lebih komunikatif terhadap para wartawan.
Hal ini sebagai tindak lanjut rangkaian acara Hari Ulang Tahun Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad) ke-73.
"Kita mengadakan pembelajaran kepada para penerangan Angkatan Darat, untuk bagaimana berkomunikasi dengan media," kata Maruli.
Maruli pun mengakui masih banyak yang harus ditingkatkan dari kemampuan prajurit, khususnya Dispenad agar jangan menghindari dan dapat berkomunikasi dengan baik kepada para insan media.
"Memang ini ada hal yang sering disampaikan dari rekan-rekan media banyak, tentara menghindar dan cara komunikasinya kurang baik," beber dia.
"Mudah-mudahan dengan adanya acara ini, bisa jadi lebih baik lagi komunikasi dengan media. Di antara itu kami juga mencoba mengatur acara supaya ada waktu untuk berkomunikasi dengan para Pemred dan rekan-rekan media," tambahnya.
Sehingga, Maruli menyampaikan ke depan pihaknya akan membangun komunikasi dengan para awak media agar arus informasi bisa tersampaikan dengan baik dan efektif.
"Tadi ada beberapa yang kami minta saran mungkin nanti ada hal yang dikoordinasi oleh ketua dewan pers, bagaimana teknisnya sehingga bisa dibagi waktu komunikasi ke media," ucapnya.