Kasad malu senjata api dipakai tembaki Brimob bukan untuk perang
Semua senjata anggota Yonif 134 sudah ditarik dan diamankan.
Anggota TNI AD Yonif 134/Tuah Sakti bentrok dengan Brimob Polda Kepri. Markas Brimob diberondong tembakan oleh para tentara.
Kasad Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan senjata yang dibekalkan kepada anggota TNI sesungguhnya bukan untuk menembak petugas lain, namun untuk mempertahankan negara dari serangan musuh.
"Kalian (TNI AD) dilengkapi dengan senjata untuk musuh negara. Bukan siapa-siapa. Yang melanggar pasti akan kena sanksi hukum hingga pemecatan," kata Gatot dilansir dari Antara, Kamis (20/11).
Saat ini, kata dia, semua senjata anggota Yonif 134 sudah ditarik dan diamankan, sementara pengamanan di Markas Yonif 134 Tuah Sakti dilakukan oleh POM dan satuan lain di luar Yonif 134.
"Semalam (Kamis dinihari), semua sudah dikumpulkan. Ada tiga senjata yang belum dikembalikan ke markas, namun pagi tadi semua sudah lengkap. Kami tegaskan jika tidak dikembalikan dianggap pencurian senjata," kata dia.
Rabu (19/11), anggota TNI AD Yonif 134/Tuah Sakti dan Brimob Polda Kepri terlibat pertikaian hanya berawal dari saling pandang.
Setelah kejadian tersebut, sekitar 30 anggota TNI AD Yonif 134/Tuah Sakti mendatangi Brimob Polda Kepri yang terletak tidak berjauhan untuk mengklarifikasi kejadian sebenarnya hingga terjadi pelemparan dan pecah kaca.
Sore hari hingga malam terjadi penembakan pada kawasan Markas Brimob Polda Kepri. Saat kejadian, Wakil Gubernur Kepri, Soerya Respationo, beserta sejumlah staf dan empat jurnalis terjebak di dalam hingga akhirnya berhasil dievakuasi sekitar pukul 22.30 WIB.