Kasus Bu Yul Kelaparan dan Meninggal, DPR Soroti Distribusi Bantuan Kepada Masyarakat
Pemerintah harus benar-benar memastikan lancarnya distribusi bantuan kepada seluruh masyarakat yang berhak menerimanya. Selain itu, bantuan tersebut harus tepat sasaran.
Ketua Komisi VIII Yandri Susanto mengatakan bahwa pihaknya sudah mewanti-wanti Menteri Sosial Juliari Batubara terkait dampak tidak terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat saat merebaknya Covid-19. Hal ini berkaitan dari kejadian dialami Bu Yuli, warga Serang, Banten, yang kelaparan dan meninggal.
"Waktu rapat kerja dengan Menteri sosial sudah saya sampaikan jangan sampai orang mati bukan karena Corona, tapi mati karena kelaparan atau tidak terpenuhinya bahan pokok. Oleh karena itu semua kita harus bersatu padu," kata dia, saat dihubungi merdeka.com, Selasa (21/4).
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kapan kejadian ibu hamil marah di KRL terjadi? Peristiwa itu terjadi pada 16 September 2023
-
Siapa yang menganiaya ibu kandungnya di Pekanbaru? Pelaku insial H anak kandung korban, kejadian pengniayaan itu sudah lama, yakni pada Jumat 10 Mei 2024 sekira pukul 07.00 Wib. Tapi, videonya baru tersebar sekarang, makanya kami langsung gerak cepat ke rumah pelaku," kata Bery kepada merdeka.com.
-
Bagaimana payudara ibu menyusui berubah? Produksi ASI dimulai bahkan sebelum pasokan ASI lengkap, biasanya dua hingga empat hari setelah melahirkan. Pada tahap ini, beberapa ibu mengalami masa pembengkakan ketika payudara terasa sangat penuh dan tidak nyaman. Namun, ini biasanya berlangsung singkat dan membaik dalam 48 hingga 72 jam.
-
Siapa yang merekam ibu hamil tersebut di KRL? Sebuah video viral diunggah oleh akun TikTok @rismasf10 terkait peristiwa di gerbong wanita KRL jurusan Tanah Abang-Rangkas.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
Pemerintah, tegas Wakil Ketua Umum PAN ini, harus benar-benar memastikan lancarnya distribusi bantuan kepada seluruh masyarakat yang berhak menerimanya. Selain itu, bantuan tersebut harus tepat sasaran.
"Terutama pemerintah harus hadir. Pastikan bantuan-bantuan dari pemerintah, bahan pokok, BLT, bansos, itu sampai kepada masyarakat yang benar-benar berhak menerima. Tapi itu mungkin juga karena bantuan dari pemerintah belum sampai, saya kira kepedulian bantuan juga penting," ujar dia.
Selain itu, peran serta masyarakat terutama perangkat pemerintah yang paling kecil, RT/RW. Dengan demikian, mereka yang berkekurangan dapat dibantu dan diringankan beban hidupnya.
"Jadi kalau di RT itu ada yang benar-benar tidak bisa makan, masa sih tetangganya 1, 2 rumah tidak bisa bantu. Saya kira ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau tanggung jawab orang-orang yang mungkin selama ini jiwa sosialnya tinggi, tapi sekarang kita semua dipanggil jiwa sosialnya harus ada," kata dia.
"Saya mengajak, ya tetangga, mungkin bantu beras segenggam dua genggam kalau dikumpulkan kan banyak juga dan tidak mengurangi rasa kenyang makan kita sehari-hari,” imbuhnya.
Menurut wakil rakyat asal dapil Banten 2 (Kabupaten Serang, Cilegon, dan Kota Serang) ini, pemerintah seharusnya berfokus pada penanganan Covid-19 dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak. Karena itu, dia meminta pemerintah pusat untuk menghentikan sementara sejumlah program yang tidak berkaitan dengan penanganan Covid-19. Misalnya pemindahan ibu kota.
"Hentikan dulu itu masalah bangun ibu kota baru, bangun jembatan, bangun dermaga, bangun jalan, perjalanan dinas, dan sebagainya. Itu kan banyak sekali kalau mau dihemat," tandasnya.
Hal yang sama juga ditujukan kepada pemerintah daerah (Pemda). Tentu Pemda tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah pusat saja dalam upaya penanganan Covid-19. "Termasuk pemerintah Kabupaten/Kota atau Provinsi juga melakukan hal yang sama. Jadi kalau mau berharap dari bantuan pemerintah pusat juga tidak akan cukup. Maka kita minta juga Kabupaten/Kota melakukan relokasi anggaran untuk memenuhi kebutuhan pokok. Nanti dulu yang lain-lain. Yang penting masyarakat bisa kenyang perutnya," terang Yandri.
"Kalau tidak bencana Korona bisa lebih dahsyat lagi menjadi bencana sosial. Akan terjadi mungkin penjarahan dan lain-lain. Maka jangan sampai itu terjadi kita harus bersatu padu," tandasnya.
Baca juga:
Bu Yul Kelaparan dan Meninggal, Pemerintah Diingatkan Rakyat Punya Hak Pangan
Bu Yul di Mata Suami: Sabar, Ada atau Tidak Ada Uang Diam Saja
'Kisah Bu Yul Merobek Rasa Kemanusiaan dan Keadilan di Negeri Ini'
Bu Yul Kelaparan dan Meninggal, PKS Minta Pemerintah Optimalkan Peran RT dan RW
Gerindra Sisir Warga Miskin di Banten, Tak Ingin Ada Bu Yul Lain