Kasus Cacar Monyet Meningkat, Puan Minta Pemerintah Siapkan Proteksi Maksimal Bagi Rakyat
Mengingat virus cacar monyet bukanlah penyakit sembarangan.
Seiring dengan meningkatnya jumlah kasus Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet di Indonesia, Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Pemerintah segera menggencarkan edukasi serta memberikan proteksi maksimal kepada masyarakat. Mengingat virus cacar monyet bukanlah penyakit sembarangan.
"Pemerintah perlu segera mengambil langkah efektif mengatasi penyebarannya dan menjamin proteksi maksimal bagi masyarakat, juga edukasi dan sosialisasi yang masif, karena penyakit ini dapat menular melalui berbagai jenis kontak erat, termasuk melalui ruam kulit yang terkena," ujar Puan, Selasa (20/8/2024).
- Penyakit Cacar Monyet Ditetapkan Sebagai Darurat Kesehatan, Perjalanan ke Luar Negeri Wajib Gunakan Aplikasi SatuSehat
- 5 Gejala Cacar Monyet pada Anak, Begini Cara Mengatasinya
- Kenali Bahaya Virus Cacar Monyet dan Cara Pencegahannya Menurut Dokter
- Cegah Virus Cacar Monyet, Kemenkes Perketat Skema Pemeriksaan WNA Tamu Negara
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan status darurat kesehatan masyarakat atas penyebaran Mpox pada Kamis (14/8) lalu. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga mengeluarkan laporan terbaru di mana hingga Sabtu (17/8), terdapat 88 kasus terkonfirmasi Mpox di Indonesia.
Secara rinci, kasus tersebar di DKI Jakarta sebanyak 59 kasus, Jawa Barat 13 kasus, Banten 9 kasus, Jawa Timur 3 kasus, Daerah Istimewa Yogyakarta 3 kasus, dan Kepulauan Riau 1 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 87 kasus telah dinyatakan sembuh.
Mpox sendiri adalah salah satu spesies virus cacar, ditandai dengan ruam lalu diikuti dengan benjolan yang muncul di kulit. Pada cacar air, lenting-lenting tersebut kemudian terisi dengan cairan dan akhirnya berkeropeng.
Terdapat dua Clade Monkeypox virus, yakni Clade I berasal dari Afrika Tengah (Congo Basin) dan Clade II berasal dari di Afrika Barat. Para ilmuwan menemukan ribuan kasus Clade I dalam kasus Mpox pada 16 negara di Afrika dengan tingkat kematian mencapai 3-4 persen.
Puan pun meminta Pemerintah untuk memastikan bahwa seluruh kasus Mpox di Indonesia baik pusat dan daerah dapat terlaporkan dengan akurat dan tepat waktu. Hal ini guna mengidentifikasi pola penyebaran dan menentukan langkah-langkah penanganan yang efektif.
Untuk mengurangi penyebaran Mpox, Puan juga mengingatkan Pemerintah untuk meningkatkan upaya surveilans.
"Tak cukup hanya dengan surveilans di fasilitas kesehatan, tapi juga sekaligus pengetatan pemeriksaan di seluruh pintu masuk negara baik darat, laut maupun udara demi mengantisipasi penyebaran virus," kata Puan.
DPR disebut akan terus memastikan proteksi terhadap masyarakat menjadi prioritas utama. Tentunya, menurut Puan, hal ini dibarengi juga dengan kesadaran dari masyarakat terhadap bahaya dari penyakit Mpox.
"Dengan Pemerintah meningkatkan kapasitas pelaporan, pemantauan, dan edukasi, masyarakat akan merasa lebih terlindungi dan Pemerintah dapat mengambil tindakan yang lebih cepat dan tepat dalam menangani kasus-kasus Mpox yang muncul," pungkas Puan.