Pemkot Jakarta Utara Temukan Lima Kasus Suspek Cacar Monyet
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat terdapat sebanyak 59 kasus terkonfirmasi cacar monyet sejak 13 Oktober 2023 hingga 19 Agustus 2024.
Pemerintah Kota Jakarta Utara (Pemkot Jakut) hingga saat ini juga menemukan lima kasus suspek cacar monyet (monkeypox atau mpox) di daerah itu.
“Sejak awal Januari hingga Agustus 2024, ada lima warga suspek cacar monyet. Dua orang positif dan tiga orang negatif usai dilakukan serangkaian pemeriksaan,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara dr Lysbeth Regina Pandjaitan di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan untuk mengantisipasi penyebaran cacar monyet ini, pihaknya terus melakukan sosialisasi kewaspadaan dan penanganan dengan peserta dari puskesmas, rumah sakit, kader dan komunitas.
“Selain itu, lanjutnya melakukan skrining dengan deteksi dini terhadap kelompok berisiko yang ada di tengah masyarakat,” kata dia.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat terdapat sebanyak 59 kasus terkonfirmasi cacar monyet sejak 13 Oktober 2023 hingga 19 Agustus 2024.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati mengatakan berdasarkan persebaran kasus di Jakarta pada 2024, terdapat 11 kasus dan tersebar di delapan kecamatan Jakarta.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI terus menjalankan sistem cegah tangkal meliputi promosi kesehatan terkait pencegahan dan penularan, pelaporan penemuan kasus melalui rumah sakit dan puskesmas.
Selain itu, dilakukan pula studi kasus kontrol yang memberikan rekomendasi penanganan.
Hasil studi mengidentifikasi kelompok rentan penularan yaitu laki-laki berusia 20-40 tahun yang bekerja di luar rumah, memiliki orientasi seksual homoseksual dan biseksual serta pasien HIV atau IMS.
Gambaran klinis pasien penyakit ini pada wabah 2022 dan 2023 berupa demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, kelelahan tubuh disertai ruam atau lesi berupa lenting atau gelembung kecil keputihan dengan bagian tengah yang berwarna gelap.
"Dengan langkah-langkah yang terus dilakukan, diharapkan kasusnya di Jakarta dapat diminimalisasi dan masyarakat tetap waspada serta berperan aktif dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit ini," kata dia.