Update Kasus Cacar Monyet di Jakarta: 24 Pasien, Semuanya Laki-laki
Total kasus positif cacar monyet di Jakarta mencapai 24 orang.
Total kasus positif di Jakarta mencapai 24 orang. Namun, pasien pertama pada Agustus 2022 sudah dinyatakan sembuh.
Update Kasus Cacar Monyet di Jakarta: 24 Pasien, Semuanya Laki-laki
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan, terdapat penambahan dua kasus baru cacar monyet atau mpox di Ibu Kota pada Selasa (31/10).
Dua pasien baru tersebut kini sedang diisolasi di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
"Update jumlah kasus monkeypox/mpox domisili DKI Jakarta per 31 Oktober 2023 jam 19.00, dua kasus 31 Oktober 2023 (isolasi RS)," tulis Dinkes DKI dalam websitenya, dilihat pada Rabu (1/11).
Maka dari itu, total kasus positif di Jakarta mencapai 24 orang. Namun, pasien pertama pada Agustus 2022 sudah dinyatakan sembuh.
Adapun seluruh pasien merupakan laki-laki berusia 25-50 tahun. Mereka tertular dari kontak seksual.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi, jumlah kasus cacar monyet di Indonesia bisa mencapai 3.600 kasus dalam satu tahun.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, prediksi ini diambil berdasarkan kajian para epidemiolog dengan membandingkan penyebaran kasus cacar monyet yang terjadi di Inggris.
"Para epidemiolog memperkirakan kasus kita itu, dengan jumlah jumlah populasi kunci, bisa sampai 3.600-an orang setahun kalau tidak dilakukan intervensi dengan baik, terutama edukasi pada mereka," kata Maxi dalam konferensi pers, Kamis (26/10).
Maxi menegaskan, pemerintah bakal melakukan intervensi dengan melakukan penelusuran kontak secara aktif (active case finding), isolasi pasien, hingga vaksinasi.
Meski demikian, Maxi meminta masyarakat, khususnya kelompok orang yang rawan tertular cacar monyet untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.
"Jadi vaksinasi oke, tapi yang paling utama adalah edukasi. Edukasi untuk perilaku hidup bersih dan sehat, kemudian jangan melakukan hubungan seksual kalau ada gejala, atau kalaupun nggak ada gejala tentu hubungan seksual yang aman, menggunakan kondom," urai Maxi.