Kasus Daur Ulang Rapid Test Antigen, Satgas Covid-19 Harap Monitoring Diperketat
Wiku juga berharap, masyarakat maupun petugas di bandara atau pelabuhan mematuhi prosedur testing Covid-19.
Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengaku prihatin adanya oknum yang menggunakan alat rapid test antigen bekas untuk mendeteksi Covid-19. Dia berharap, kasus ini menjadi pembelajaran agar monitoring terhadap petugas di bandara maupun pelabuhan diperketat.
Wiku juga berharap, masyarakat maupun petugas di bandara atau pelabuhan mematuhi prosedur testing Covid-19.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Siapa yang dinyatakan positif Covid-19 pertama di Indonesia? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
-
Mengapa sulit untuk meneliti mengapa beberapa orang terlindungi dari COVID-19? Mengapa beberapa orang lebih terlindungi daripada yang lain belum jelas, dengan penelitian lapangan yang terhambat oleh kesulitan dalam menentukan momen paparan dengan tepat.
"Saya sangat berharap setiap elemen baik masyarakat maupun petugas lapangan, baik Satgas Covid-19 di wilayah bandar udara maupun kantor kesehatan pelabuhan agar secara bertanggung jawab dan bijaksana mentaati prosedur yang ada yang didukung dengan monitoring ketat," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Kamis (29/4).
Wiku mengingatkan, saat ini Indonesia sedang mengalami krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19. Dia meminta siapapun tidak memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 untuk membahayakan lebih banyak nyawa masyarakat Indonesia.
"Sangat tidak bijak jika masih ada saja yang memanfaatkan peluang tersebut untuk hal membahayakan keselamatan masyarakat," ujarnya.
Sebelumnya, Wiku meminta oknum yang menggunakan alat rapid test antigen bekas untuk pemeriksaan Covid-19 di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) ditindak tegas.
"Satgas mengecam pelaku pemalsuan alat antigen ini dan mendukung kepolisian untuk menindak secara tegas para pelakunya," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Kamis (29/4).
Wiku menegaskan, menggunakan rapid test antigen bekas untuk melakukan testing Covid-19 tidak bisa ditolerir. Sebab, tindakan tersebut membahayakan nyawa manusia.
Dia berharap, pemalsuan rapid test antigen ini merupakan kejadian terakhir. Jika kejadian serupa terulang, Wiku memastikan pemerintah akan mengambil langkah tegas dan cepat.
"Saya ingatkan agar penyedia layanan test antigen tidak bermain-main dengan nyawa manusia dan lakukan lah testing sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Apabila ada yang berani melakukan tindakan serupa Satgas pastikan akan ada konsekuensi penindakan tegas dari aparat kepolisian bagi para pelakunya," tandasnya.
Polisi menggerebek lokasi layanan tes antigen di Bandara Kualanamu, Sumut, milik Kimia Farma. Penggerebekan dilakukan pada Selasa (27/4) sore oleh Dirkrimsus Polda Sumut setelah mendapat keluhan dari para calon penumpang yang mendapati hasil rapid antigen selalu positif Covid-19 dalam kurun lebih kurang sepekan.
Polisi kemudian melakukan penyamaran dengan mendaftar sebagai calon penumpang yang mengikuti rapid test antigen. Masuk ke ruang pemeriksaan, polisi menjalani prosedur sebagaimana mestinya, yaitu alat tes rapid antigen dimasukkan ke lubang hidungnya.
Menunggu 10 menit, anggota Polda Sumut itu mendapati hasil tesnya positif. Sempat ada perdebatan, polisi lalu melakukan pemeriksaan menyeluruh. Hasilnya, didapati alat rapid test antigen yang telah dipakai digunakan lagi alias didaur ulang.
Alat yang dimasukkan ke hidung itu diduga dibersihkan lagi setelah dipakaikan ke penumpang lain. Polisi pun mengamankan petugas laboratorium serta beberapa barang bukti.
Sementara itu, dalam siaran persnya, Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika, Adil Fadhilah Bulqini, mendukung investigasi yang dilakukan kepolisian.
"Apabila terbukti bersalah, maka para oknum petugas layanan Rapid Test tersebut akan kami berikan tindakan tegas dan sanksi yang berat sesuai ketentuan yang berlaku," ujarnya.
Baca juga:
Satgas Covid-19 Minta Pelaku Daur Ulang Rapid Test Antigen Ditindak Tegas
Kasus Daur Ulang Rapid Test Antigen, Kimia Farma Didesak Lakukan Evaluasi Menyeluruh
Daur Ulang Alat Tes Covid-19 Tak Boleh Terjadi Lagi, DPR Minta Satgas Lakukan Sidak
Pakar Kesehatan Minta Pelaku Daur Ulang Alat Rapid Test Antigen Dihukum Berat
Bandara Kualanamu Deli Serdang Tetap Layani Rapid Test Drive Thru