Kasus Gagal Ginjal Anak: Produsen Obat Sirop Unibebi Polisikan Pemasok Bahan Baku
Produsen obat sirop Unibebi PT Universal Pharmaceutical Industries melaporkan PT Logicom Solution ke Polda Sumatera Utara (Sumut). Laporan tersebut atas dugaan penipuan terkait penyaluran bahan baku obat.
Produsen obat sirop Unibebi PT Universal Pharmaceutical Industries melaporkan PT Logicom Solution ke Polda Sumatera Utara (Sumut). Laporan tersebut atas dugaan penipuan terkait penyaluran bahan baku obat.
Salah satu tim kuasa hukum PT Universal Pharmaceutical Industries Hermansyah Hutagalung mengatakan, PT Logicom Solution diduga melakukan penipuan. Menyusul ditemukan adanya cemaran etilen glikol pada obat sirop Unibebi yang melebihi ambang batas. Hal ini memicu terjadinya kasus gagal ginjal akut pada anak.
-
Bagaimana cara mencegah gagal ginjal? Gagal ginjal dapat dicegah dengan langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan secara rutin.Pertama, sangat penting untuk mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dengan meninggalkan kebiasaan merokok dan menghindari alkohol.Selain itu, memantau fungsi ginjal secara teratur melalui tes darah dan urin juga penting untuk memastikan kesehatan ginjal. Kemudian mengontrol tekanan darah dengan menjaga pola makan yang sehat.Berolahraga secara teratur dan menghindari makanan yang tinggi garam juga dapat membantu mencegah gagal ginjal.Selain itu, memperhatikan asupan cairan dengan minum air putih yang cukup juga sangat penting untuk menjaga kesehatan ginjal.
-
Apa saja yang bisa dilakukan untuk mengatasi gagal ginjal? Apabila penyakit ginjal sudah tahap akhir alias gagal ginjal kronis, maka tidak bisa lagi diperbaiki, yang bisa dilakukan adalah mengganti fungsi ginjal menyaring dan membuang racun dengan cuci darah alias hemodialisis, continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD), atau transplantasi ginjal.
-
Kapan gejala penyakit ginjal muncul? Gejala penyakit ginjal dapat sangat bervariasi, mulai dari gejala ringan seperti kelelahan dan nyeri punggung, hingga gejala yang lebih serius seperti pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki, serta gangguan pada tekanan darah.
-
Apa yang bisa merusak ginjal dari obat pereda nyeri? Obat pereda nyeri seperti paracetamol dan ibuprofen ternyata bisa sebabkan kerusakan ginjal jika dikonsumsi berlebihan. Prof. Dr. dr. Nur Rasyid, SpU-K dari Siloam Hospitals ASRI, mengungkapkan bahwa kebanyakan obat yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit memiliki kemungkinan dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal. "Semua painkiller, hati-hati, bisa merusak ginjal. Bahasa gampangnya begitu," kata Nur dalam diskusi media 'MengatasiKasusBatu Ginjal yang Sulit dengan Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS)' di Jakarta pada Rabu, 5 Juni 2024.
-
Kenapa obat pereda nyeri bisa merusak ginjal? Hal ini bisa terjadi karena banyak painkiller dikeluarkan melewati ginjal, sehingga membuat kerja organ tersebut semakin berat. Walau begitu Nur menjelaskan bahwa terdapat jenis painkiller yang lebih aman untuk ginjal karena metabolisme tidak dilakukan di ginjal.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan ginjal? Berikut adalah beberapa cara efektif untuk menjaga kesehatan ginjal, Konsumsi Air yang Cukup: Memastikan asupan cairan yang cukup membantu ginjal dalam proses penyaringan limbah dan mencegah dehidrasi. Disarankan untuk minum air putih dalam jumlah yang memadai setiap hari, sekitar 8 gelas atau lebih, tergantung pada kebutuhan dan aktivitas tubuh. Jaga Pola Makan Sehat: Diet seimbang yang rendah sodium, gula, dan lemak jenuh dapat mengurangi beban kerja ginjal. Konsumsi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral, serta batasi makanan olahan dan tinggi garam. Rutin Berolahraga: Aktivitas fisik secara teratur membantu menjaga berat badan yang sehat dan mengontrol tekanan darah. Cobalah untuk berolahraga setidaknya 150 menit per minggu, seperti jalan cepat, berenang, atau bersepeda. Kontrol Tekanan Darah: Hipertensi adalah salah satu penyebab utama penyakit ginjal. Monitor tekanan darah Anda secara rutin dan lakukan tindakan untuk menjaga tekanan darah tetap dalam rentang yang sehat, seperti mengurangi konsumsi garam dan rutin berolahraga. Kelola Diabetes dengan Baik: Jika Anda memiliki diabetes, penting untuk mengontrol kadar gula darah dengan diet, obat-obatan, dan pengawasan medis yang tepat. Diabetes yang tidak terkelola dengan baik dapat merusak ginjal secara perlahan. Hindari Penggunaan Obat yang Tidak Perlu: Beberapa obat, terutama obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dapat merusak ginjal jika digunakan dalam jangka panjang atau dalam dosis tinggi. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat-obatan dan hindari penggunaan obat yang tidak diperlukan. Periksa Kesehatan Ginjal Secara Berkala: Jika Anda memiliki faktor risiko penyakit ginjal, seperti riwayat keluarga atau kondisi medis tertentu, lakukan pemeriksaan ginjal secara rutin. Tes darah dan urine dapat membantu mendeteksi masalah ginjal pada tahap awal. Hindari Alkohol dan Rokok: Alkohol dan rokok dapat membahayakan kesehatan ginjal dan meningkatkan risiko komplikasi. Batasi konsumsi alkohol dan hindari merokok untuk menjaga kesehatan ginjal Anda. Jaga Berat Badan Ideal: Obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal serta kondisi lainnya seperti diabetes dan hipertensi. Menjaga berat badan dalam kisaran sehat melalui diet dan olahraga dapat mengurangi risiko tersebut. Perhatikan Kesehatan Saluran Kemih: Hindari penahanan urine terlalu lama dan pastikan untuk buang air kecil secara teratur. Infeksi saluran kemih yang tidak diobati dengan cepat dapat menyebar ke ginjal dan menyebabkan komplikasi. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat membantu menjaga kesehatan ginjal dan mencegah perkembangan penyakit ginjal.
"Setelah kami mengetahui hasilnya melewati ambang batas aman. Kami langsung membuat laporan ke Polda Sumut," katanya, Sabtu (29/10).
Apabila dugaan yang dilaporkan terbukti maka PT Universal Pharmaceutical Industries beserta industri farmasi menjadi korban dari pemasok bahan baku yang tidak bertanggung jawab.
"Selama ini Universal Pharmaveutical selalu menjaga produknya tetap aman. Terkait persoalan ini kami uji sampel. Jadi kami menganggap bahwa dia (Logicom Solution) sudah melakukan penipuan atas perusahaan kita," tegasnya.
Laporan pihaknya ke Polda Sumut berdasarkan Surat Tanda Terima Laporan Polisi Nomor STTLP/B/1918/X/2022/SPKT/Polda Sumut pada Jumat 28 Oktober 2022.
"Kami awalnya berpikir apakah menggunakan pasal tentang UU Kesehatan dan Konsumen. Namun karena pemasok, makanya kami menggunakan pasal penipuan. Buktinya certificate of analysis yang mereka siapkan," ucapnya.
Menurut Herman, bukti yang menguatkan pihaknya melaporkan pihak PT Logicom Solution atas tindak penipuan karena hasil laboratorium dan sertifikat tidak sesuai.
"Hasil lab versi kami dengan certificate of analysis yang mereka jamin itu aman tidak sesuai. Makanya menggunakan pasal penipuan sebagai produk yang dijual kepada kami," ungkapnya.
Herman meminta agar laporan mereka dapat diusut secara tuntas dan berharap dapat diteruskan ke Mabes Polri lantaran pihaknya telah memiliki yang cukup.
"Laporan ini kami anggap sebagai laporan yang bisa diteruskan ke Mabes Polri agar ditindaklanjuti," sebutnya.
Bukan hanya itu, PT Universal Pharmaceutical Industries meminta kepolisian mengusut PT Logicom Solution terkait kandungan etilen glikol. Saat ini PT Universal Pharmaveutical Industries telah menarik seluruh produk obat sirop Unibebi dari pasaran.
"Saat ini kami sampaikan hasilnya melewati ambang batas aman. Produk Unibebi yang ditarik yakni Unibebi Cough Sirop 173.880 botol dan Unibebi Demam Drop 11.232 botol. Di Medan jumlahnya 67.176 botol. Ditarik semuanya, karena kita turut bertanggung jawab dan patuh terhadap BPOM," bebernya.
Herman melanjutkan, terkait kadar etilen glikol di dalam produk Unibebi. Pihaknya akan menjalani pemeriksaan pekan depan bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Kami yakin BPOM sudah dapat data itu makanya menarik produk kita. Terima kasih kepada BPOM karena cepat mengambil tindakan," pungkasnya.
(mdk/rnd)