Kasus Like Subscribe, Wanita di Depok Terlilit Pinjol hingga Jual Maskawin dan Motor
Korban penipuan online modus like dan subscribe di Kota Depok, bertambah. Para korban awalnya ditawari pekerjaan paruh waktu hanya dengan klik like dan subscribe, kemudian diimingi imbalan uang.
Korban penipuan online modus like dan subscribe di Kota Depok, bertambah. Para korban awalnya ditawari pekerjaan paruh waktu hanya dengan klik like dan subscribe, kemudian diimingi imbalan uang. Sekilas terlihat sangat mudah dan korban pun kemudian tertarik. Ternyata, ketika sudah mengikuti arahan yang ditentukan kemudian korban diminta melakukan top up untuk deposito.
Dari sejumlah korban yang diketahui, kebanyakan adalah perempuan. Kali ini menimpa SR (29). Ibu satu anak ini ditawarkan imbalan hingga 20 persen dari setoran awal. Dirinya mengaku awalnya iseng dan tidak percaya. Namun dia akhirnya masuk perangkap pelaku yang memberikan hadiah.
-
Apa yang viral di Ponorogo? Viral Trotoar di Ponorogo Ini Ternyata Nisan Makam Tokoh Penting Belanda, Ini Sosoknya Kematiannya pun sempat jadi bahan pemberitaan di masanya. Namun sayang jirat makamnya justru jadi trotoar di Ponorogo Jalan Batoro Katong di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendadak viral.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
"Awalnya iseng dan tidak percaya, tapi dikasih reward gratis," kata SR, Sabtu (13/5).
Dia mengalami kerugian hingga Rp38 juta untuk deposito sebanyak empat kali. Pertama, Rp3 juta, kemudian Rp6 Juta. Ketiga dan keempat masing-masing Rp15 juta. Ibu satu anak ini pun sampai terlilit pinjaman online (pinjol) untuk melakukan deposito. Bahkan dia juga sampai menjual maskawin dan motor operasional usahanya.
"Pertama top up Rp3 juta, lalu Rp6 juta, abis itu naik lagi langsung gede, Rp15 juta dua kali. Saya sampai pinjol yang jatuh tempo bulan ini," ceritanya.
SR mengaku sangat berharap deposit dan reward yang dijanjikan segera dicairkan karena untuk membayar pinjol. Namun karena tidak kunjung cair, akhirnya SR menjual maskawin senilai Rp9 juta.
"Uang toko sudah terpakai dan harus restok barang dan membayar barang yang dititipkan sales," ungkapnya.
Karena belum mencukupi, dia pun akan menjual motor untuk membayar cicilan pinjaman. Sedangkan sisa cicilannya masih harus putar otak agar lunas.
"Itu belum cukup buat nutup angsuran, musti cari lagi, berat banget buat keluarga saya, karena harus bayar cicilan rumah juga," katanya.
Kendati demikian, dia mengaku mengikhlaskan uangnya dan tidak berniat untuk melaporkan kasus penipuan yang menimpanya ke polisi. Dia mencoba untuk menjadikan kasus ini sebagai pelajaran.
"Mau bagaimana juga uang tidak akan kembali, saya coba ikhlas dan menjadi pelajaran untuk saya," akunya.
Sementara itu, SN korban lainnya justru akan melaporkan penipuan ini ke Polda Metro Jaya (PMJ). Dia akan melapor bersama tim dan paguyuban korban lain.
"Awalnya kita mau langsung lapor ke Mabes Polri sama-sama, tapi dari paguyuban masih perlu waktu untuk persiapan berkas. Yang sudah mau hadir sekitar 16 korban," beber SN.
Dia menyebut, hingga saat ini ada 34 korban dengan total kerugian mencapai Rp2.167.900.000. Dia yakin masih banyak korban lainnya namun mereka tidak berani bicara.
"Kami juga yakin masih ada lagi korban-korban lainnya tapi tidak berani melapor," ujarnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno menuturkan pihaknya masih mendalami terus kasus ini. Sejumlah saksi masih diminta keterangan.
"Modusnya mirip. Tapi apakah pelaku yang sama itu kita masih lidik. Terlapor masih lidik, saksi yang kita periksa baru korban," pungkasnya.