Kasus Omicron di Kota Tangerang Bertambah, Transmisi Lokal Terbanyak
Seorang warga Kota Tangerang kembali dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron. Dengan penambahan pasien itu, total sudah lima warga yang terpapar virus corona varian baru itu.
Seorang warga Kota Tangerang kembali dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron. Dengan penambahan pasien itu, total sudah lima warga yang terpapar virus corona varian baru itu.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengungkapkan, lima orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron itu diduga terpapar dari dua orang warga yang melakukan perjalanan ke luar negeri.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana Echovirus 11 bisa menyebar? Sebagian besar echovirus menyebar melalui kontak dengan kotoran. Bayi baru lahir bisa mendapatkan virus selama kelahiran dari ibu mereka. Virus mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun pada saluran pencernaan, tetapi dapat menyebabkan infeksi berbahaya pada seseorang dengan sistem kekebalan yang lemah atau yang kekebalannya kurang berkembang.
-
Di mana virus Oropouche biasanya ditemukan? Virus Oropouche (OROV) adalah anggota keluarga Peribunyaviridae, yang menyebabkan penyakit demam Oropouche pada manusia. Virus ini terutama ditemukan di Amerika Selatan dan Tengah.
"Kita sudah tracing, jadi 5 yang omicron, karena masih keluarga dan hasil tracing positif," ucap wali kota Tangerang Arief R Wismansyah, Jumat (21/1).
Dia menegaskan, penetapan varian Covid-19 itu dilakukan Balitbangkes Kementerian Kesehatan RI. Penetapan itu, kata Arief, memerlukan waktu beberapa hari.
Arief merinci, dari 5 warganya yang terkonfirmasi positif Omicron, dua di antaranya terpapar setelah melakukan perjalanan ke mancanegara. Tiga lainnya dari transmisi lokal yang kini jumlahnya melampaui pelaku perjalanan luar negeri.
"Jadi 2 memang perjalanan luar negeri dan 3 ini sudah lokal tranmisinya," ungkapnya.
Warga Diminta Waspada
Dengan kondisi itu, dia meminta semua pihak untuk kembali mewaspadai penyebaran Covid-19 yang diperkirakan akan melonjak di akhir Januari 2022 ini.
"Kita perlu waspada karena sudah banyak tranmisi lokal. Dari luar negeri jumlahnya hanya 20 persen, sisanya 80 persen harian terjadi Covid-19 sudah tranmisi lokal jadi emang kita terus waspada untuk aktivitas," terangnya.
"Silakan melaksanakan kegiatan sosial, ekonomi tapi tentunya prokes diperhatikan dan vaksinasi booster. Vaksin enggak menjamin, tapi dari kasus-kasus yang ada, vaksin mampu meminimalisir kasus jadi tidak parah," terang dia.
(mdk/yan)