Kasus Polio dan TBC Naik, Jokowi Minta Kemenkes Gencarkan Vaksin
Jokowi mengingatkan agar anak-anak harus mendapatkan vaksin polio sebanyak empat kali.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) menggencarkan pemberian vaksin polio kepada anak-anak. Hal ini untuk mencegah anak-anak mengalami lumpuh layu.
- Dinkes DKI Gelar Vaksinasi Polio di Stasiun Kereta Api, Berikut Jadwalnya
- Kenali Perbedaan Kelumpuhan Akibat Polio dan TBC Tulang serta Cara Pencegahannya
- Pekan Imunisasi Nasional Kembali Digelar, Ini Pentingnya Imunisasi Polio bagi Anak
- Kemenkes Konfirmasi Kasus Polio di Klaten: Belum Ada Laporan KLB
Hal ini disampaikan Jokowi usai meninjau Pekan Imunisasi Nasional di Posyandu Rajawali 3, Kecamatan Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (23/7).
Jokowi mengingatkan agar anak-anak harus mendapatkan vaksin polio sebanyak empat kali.
"Kita ingin mendahului untuk daerah-daerah yang vaksin polionya masih rendah, Kemenkes, Dinkes dikerahkan semuanya agar semuanya sudah mendapatkan vaksin polio anak-anak kita sehingga tidak terjadi lumpuh layu," kata Jokowi
Dia menekankan pentingnya pemberian vaksin polio terhadap anak. Pasalnya, kata Jokowi, saat ini kasus Polio dan TBC sedang mengalami kenaikan.
"Ya kita harus mawas diri bahwa saat ini di seluruh dunia outbreak polio itu terjadi lagi. TBC juga naik," ujar Jokowi.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) kembali menggelar Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio untuk mencegah meluasnya transmisi virus polio.
PIN Polio kali ini dimulai pada 23 Juli 2024 sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio. Sejak 2022 hingga 2024, kasus polio menyerang 12 anak. Virus ini juga terdeteksi pada 32 anak sehat di delapan provinsi yang telah dites sampel tinjanya.
"Yang terakhir sekali kami mendapat laporan dari Provinsi Banten di Kabupaten Pandeglang ada satu kasus dan hasil laboratorium menunjukkan bahwa kasus ini adalah polio tipe 2," kata Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Prima Yosephine dalam temu media secara daring, Jumat, 19 Juli 2024.
Temuan kasus ini melatarbelakangi digelarnya PIN Polio tambahan. Sebelumnya di 2023 sudah dilakukan Sub PIN di Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Papua sekarang sedang proses.
"Sementara untuk Banten penanggulangannya tentu akan kita laksanakan juga PIN di sana bersamaan dengan PIN yang akan kita lakukan di 27 provinsi lain di luar tanah Papua pada 23 Juli yang akan datang," papar Prima.
Dalam PIN Polio tambahan ini Kemenkes RI menyasar anak-anak usia nol sampai tujuh tahun atau satu hari sebelum ulang tahunnya yang ke delapan.
"Jumlah sasarannya cukup besar untuk 27 provinsi ini ada 16.420.460 anak dan targetnya 95 persen minimal dalam dua putaran. Putaran pertama 23 Juli 2024, putaran kedua akan diberikan setelah dua minggu putaran pertama," jelas Prima.
"Dan setiap putaran pemberiannya dua tetes sebagai satu dosis."