Kasus Robot Trading Viral Blast, Polisi Sudah Periksa 38 Saksi dan Sita Rp22,94 M
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyebut ke 38 saksi yang diperiksa diantaranya terdapat 35 orang sebagai saksi kasus dan 3 sisanya merupakan saksi ahli.
Penyidik Dittipideksus Bareskrim Polri terus mengusut kasus dugaan investasi ilegal robot trading Viral Blast yang sampai saat ini total sudah ada 38 saksi diperiksa hingga total ada Rp22,94 miliar uang disita.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyebut ke 38 saksi yang diperiksa diantaranya terdapat 35 orang sebagai saksi kasus dan 3 sisanya merupakan saksi ahli.
-
Apa saja gaya trading yang bisa ditiru oleh trader? Berikut macam-macam gaya trading yang mungkin bisa ditiru.
-
Bagaimana Kota Tua Jakarta berkembang menjadi pusat perdagangan? Kota ini menjadi markas besar VOC di Hindia Timur dan berkembang pesat dari perdagangan rempah-rempah.
-
Bagaimana Indah Permatasari berbelanja di pasar? Indah bangun pagi untuk pergi berbelanja di pasar tradisional yang ditujunya.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Mengapa Jakarta berubah dari kota pelabuhan kecil menjadi pusat perdagangan dunia? Geliat perdagangan berputar cepat di sini bahkan hingga jadi kota pelabuhan yang dikenal dunia.Kondisi ini terjadi setelah masuknya kolonialisme Eropa yang cukup masif, terlebih saat berdirinya kongsi dagang VOC.
-
Bagaimana cara scalping dalam trading? Scalping menggunakan berbagai strategi jangka pendek untuk menghasilkan profit dari pergerakan harga yang kecil.
"Terkait update penanganan perkara robot trading Viral Blast, total saksi yang telah dilakukan pemeriksaan untuk diambil keterangannya sampai saat ini sebanyak 35 orang," kata Ramadhan saat dikonfirmasi, Jumat (13/5).
"Penyidik juga telah melakukan pemeriksaan terhadap 3 orang saksi ahli yaitu ahli pidana, ahli dari kementerian perdagangan dan ahli Bappebti atau badan pengawas perdagangan berjangka komoditi," tambahnya.
Sementara untuk barang bukti uang Rp22,94 miliar, lanjut Ramadhan, telah disita dari tangan para tersangka di mana uang tersebut turut tersebar ke beberapa sumber, salah satunya klub sepak bola.
"Pertama total uang tunai yang disita oleh penyidik sebesar Rp22,945 miliar dengan rincian uang tunai sebanyak Rp20 miliar dari tersangka. Kedua uang tunai sebanyak Rp1,5 miliar dari salah satu klub bola di tanah air ada tiga klub bola di tanah air," sebutnya.
Selanjutnya ada uang sebanyak Rp45 juta yang disita dari exchanger atas nama S dan keempat uang tunai Rp1,4 miliar yang merupakan down payment (DP) uang Mercy tersangka PW dari dealer Mercy Kedaung, Surabaya.
"Selain uang tunai, ada aset sebanyak sembilan unit dengan rincian mobil sebanyak lima unit, rumah dua unit, dan apartemen One Icon dua unit," ucapnya.
Sebelumnya, Bareskrim Polri telah membongkar jaringan penyedia investasi bodong melalui aplikasi robot trading bernama Viral Blast Global. Total ada empat tersangka yang ditangkap oleh penyidik dalam kasus ini.
Dimana dalam kasus ini diduga turut melibatkan ribuan memberi dengan nilai investasi mencapai Rp1,2 triliun. Dimana dari empat tersangka, tiga diantaranya RPW, MU, JHP telah ditahan. Sementara Putra Wibowo masih buron dan akan segera diterbitkan red notice.
Sementara sampai saat ini terkait pengusutan mengusut kasus dugaan investasi bodong robot trading viral blast global dengan skema Ponzi. Dimana tercatat pihak kepolisian telah menyita sebanyak Rp90,2 miliar dari hasil pemblokiran rekening.
(mdk/eko)