Kasus vaksin palsu, ratusan warga mengamuk di RS Harapan Bunda
Petinggi RS pun dikejar-kejar oleh warga yang kurang puas dengan jawaban dokter.
Ratusan warga yang anaknya menjadi korban vaksin palsu menggeruduk Rumah Sakit Harapan Bunda, Ciracas, Jakarta Timur untuk meminta pertanggungjawaban. Warga yang tidak terima menjadi korban datang ke rumah sakit sekitar pukul 07.00 WIB.
Awalnya, warga diminta untuk melapor di pos pengaduan sementara di ruangan sebelah kiri gedung rumah sakit Harapan Bunda dan menunggu di ruang radiologi. Mereka dijanjikan akan ditemui petinggi rumah sakit.
Namun, hingga pukul 10.00 WIB tidak ada kejelasan dari pihak RS Harapan Bunda. Kesal tidak mendapat kejelasan, ratusan warga beramai-ramai menyambangi gedung bagian belakang dekat rumah duka. Sebab, beredar informasi petinggi rumah sakit berkumpul di lantai 4 gedung tersebut.
Saat akan masuk ke gedung tersebut, warga diadang aparat kepolisian dan sekuriti. Ditambah, gedung tersebut dikunci dari dalam. Warga pun terus mendesak agar bisa masuk dengan aksi dorong-dorongan dengan aparat yang berjaga sekitar pukul 11.00 WIB.
Setelah terjadi kerusuhan, akhirnya pihak perwakilan diperbolehkan naik ke lantai 4 dan berdiskusi dengan petinggi rumah sakit. Pada pukul 13.30 WIB, petinggi rumah sakit pun akhirnya menemui warga dan membacakan surat pernyataan atas masalah vaksin palsu ini.
Pantauan merdeka.com, meja yang digunakan Ketua Komite Medis RS Harapan Bunda, Dokter Seto Hanggoro dan pihak RS lain untuk berdiri sempat karena tak kuat menahan beban para pihak korban yang melontarkan pernyataan.
Pasca-robohnya meja itu, warga pun bersorak sorai. Kemudian, saat Seto coba masuk ke dalam RS Harapan Bunda, mereka pun sempat mengejar Seto lantaran kurang puas dengan pernyataannya karena belum berbuah solusi. Seto pun langsung diamankan aparat kepolisian juga petugas keamanan RS Harapan Bunda.
Hingga saat ini, warga masih bertahan di rumah sakit. Sebab meski sudah ditemui pihak RS, mereka masih merasa belum puas. Adapun isi surat pernyataan itu, sebagai berikut:
SURAT PERNYATAAN
630/Eks-Dir/RSHB/VII/2016
Dengan ini, pihak RS Harapan Bunda memberikan pernyataan sebagai berikut:
1. Bahwa RS Harapan Bunda menjamin bahwa pasien yang divaksin di luar periode Maret s/d Juni 2016 dan membayar vaksin ke RS Harapan Bunda dan bukan ke dokter/perawat asisten dokter secara pribadi adalah ASLI.
2. Dokter RS Harapan Bunda akan melakukan pemeriksaan ulang untuk pasien yang diindikasikan mendapatkan vaksin ulang. Apakah perlu akan divaksin ulang/tidak tergantung hasil pemeriksaan dokter.
3. Bila pasien pada poin 2 melakukan vaksin ulang di luar RS Harapan Bunda bisa melakukan reimbursement di RS Harapan Bunda dengan menunjukkan kwitansi pada hari kerja di pukul 08.00 WIB - 16.00 WIB.
4. Disediakan posko yang memberikan data nama pasien yang divaksin di RS Harapan Bunda periode Maret s/d Juni 2016.