Kasus Video Mesum Saat Kuliah Online, Polisi Buru Peretas Akun Mahasiswa
Polisi sudah melakukan klarifikasi terhadap mahasiswa tersebut dan beberapa anggota keluarga juga mengecek indekosnya dan terlihat ada perbedaan. "Sehingga sudah dapat diduga video itu diretas, bukan asli sehingga butuh ahli IT untuk menganalisa."
Sebuah video kuliah online berdurasi 21 detik viral dan membuat heboh masyarakat Kupang, Nusa Tenggara Timur. Video itu diupload hari Kamis (8/10) lalu, sekitar pukul 16.00 Wita, namun telah dihapus dari YouTube oleh uploader dengan nama akun flobamorasta musik.
Video itu menunjukkan proses perkuliahan yang dilakukan secara online menggunakan aplikasi zoom. Tiba-tiba para mahasiswa yang mengikuti perkuliahan online dibuat heboh, karena salah satu peserta diduga tengah berbuat mesum dengan pacarnya, namun lupa mematikan aplikasi zoom.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Siapa yang marah di video viral? Viral Istri Ngamuk Lihat Suaminya Naik ke Panggung Mau Nyanyi Sama Biduan, Dipukul lalu Didorong Suruh Turun Tidak semua orang suka melihat pasangannya tampil di panggung bernyanyi bareng penyanyi. Ada sebagian langsung emosi hingga melabrak ke panggung. Seperti seorang istri yang baru-baru ini viral di media sosial. Dia murka melihat suaminya naik ke panggung dangdut.
Kepolisian Resor Polres Kupang Kota bergerak cepat dan melakukan penyelidikan video viral itu. Aparat kepolisian meminta klarifikasi dari beberapa orang yang mengikuti pembekalan persiapan program pengalaman lapangan (PPL) secara online menggunakan aplikasi zoom.
"Kami cek orang-orang yang tertera di live zoom dan langsung menemukan mereka, sehingga kami meminta klarifikasi dari mereka yang mengikuti live zoom," ungkap Kasat Reskrim Polres Kupang Kota, Iptu Hasri Manasye Jaha, Senin (12/10).
Menurutnya, korban mengikuti kegiatan program pembekalan lapangan melalui aplikasi zoom yang diselenggarakan oleh pihak kampus pada Kamis (8/10), yang dimulai dari pukul 08.30 wita sampai pukul 16.30 wita. Dalam tampilan live zoom tersebut, korban bersama sembilan mahasiswa lain yang tidak dikenalnya karena berbeda program studi.
Sekitar pukul 12.30 wita, korban ditelepon oleh temannya untuk mematikan kamera. Setelah itu korban melihat grup percakapan sudah banyak orang yang mengirimkan video itu. Saat ramai dibahas dalam grup, korban sementara istirahat makan siang.
"Untuk persiapan PPL tapi di saat pelaksanaan live zoom, dia bersama saudara kandungnya yang berada di dalam ruangan yang sama saat melakukan live zoom. Saat dia istirahat makan siang itu baru ramai teman-temannya menghubungi untuk mematikan kamera, karena terdapat postingan video mesum. Di situ baru tahu, bukan tampilan pemilik akun tetapi tampilan video mesum yang viral," ungkap Iptu Hasri.
Untuk memastikan kebenaran video itu, kepolisian mendatangi indekos korban. "Setelah itu kami melakukan klarifikasi dan pengecekan ke tempat kost, suasana ruangan memang ada perbedaan-perbedaan yang berkaitan dengan suasananya di video mesum yang beredar dan dikuatkan dengan keterangan kakak kandung serta adik kandung, dicocokkan dengan jam pelaksanaan live zoom, dia bersama dengan saudara kandungnya. Sehingga alibi bisa terpatahkan ada perbedaan yang terdapat dalam video, dari kualitas yang dilihat dan tempat sangat berbeda," jelasnya.
Kepolisian akan berkoordinasi dengan ahli IT untuk menganalisa video itu. "Sehingga sudah dapat diduga video itu diretas, bukan asli sehingga butuh ahli IT untuk menganalisa. Kami sudah lakukan pemeriksaan terhadap empat orang saksi, serta para peserta pembekalan, sedangkan untuk yang menyebarkan video masih kami dalami untuk tindak lanjut," ungkap Iptu Hasri.
(mdk/lia)