Kata Pakar soal Data PeduliLindungi Diretas Bjorka: Kebocoran atau Bocor dari Dalam
Pakar Keamanan Siber Pratama Persadha mengatakan, dengan adanya kebocoran data tersebut perlu dicek terlebih dahulu sistem informasi dari aplikasi PeduliLindungi yang datanya diduga dibocorkan oleh Bjorka.
Sebanyak 3,2 miliar data Peduli Lindungi dikabarkan bocor dan dijual oleh Bjorka. Data tersebut kemudian dijual seharga USD100.000 atau sekitar Rp1,5 miliar dan transaksinya menggunakan bitcoin.
Pakar Keamanan Siber Pratama Persadha mengatakan, dengan adanya kebocoran data tersebut perlu dicek terlebih dahulu sistem informasi dari aplikasi PeduliLindungi yang datanya diduga dibocorkan oleh Bjorka.
-
Apa yang menyebabkan Bjorka ngorok? Nah jadi karena oksigen yg masuk lewat hidung kurang maksimal, jadilah pas tidur gak sadar suka napas lewat mulut dan jadi ngorok," sambung dia.
-
Kenapa Bjorka harus rutin cuci hidung? Kurang oksigen juga bisa bikin gampang ngantuk dan lelah. Jangka panjangnya, karena kontur wajah anak2 masih berkembang, bisa mengganggu perkembangannya kalau sering bernafas lewat mulut. Jadi sementara ini bjorka rutin cuci hidung dan semprot hidung juga," ungkap Sabai.
-
Kapan Bjorka ngeluh perutnya gak enak? Lalu lanjut kita ke dokter anak khusus gastro karena kadang Bjorka ngeluh perutnya rasanya gak enak terutama di pagi hari. Ketemu sama dr. Barry, diberi penjelasan untuk saluran pencernaan bagian atas bisa terinfeksi dari asupan yang gak bagus berulang2," jelasnya.
-
Mengapa Bripka Lutfi memilih beternak kambing perah? Inisiatif Bripka Lutfi dalam beternak kambing tak lepas dari pesan kedua orang tuanya agar selalu bisa memberikan manfaat bagi orang lain.
-
Bagaimana cara Bojan Hodak membandingkan kiper Timnas Indonesia dan Persib? Bojan mengibaratkan kompetisi di posisi kiper Timnas Indonesia dengan yang terjadi di Persib. Banyak yang merasa penasaran ketika Maung Bandung memutuskan untuk merekrut Kevin Ray Mandoza Hansen, meskipun mereka sudah memiliki Teja Paku Alam. Namun, Teja justru menunjukkan kemajuan yang signifikan setelah kedatangan kiper asal Filipina tersebut.
-
Di mana Andika Perkasa berolahraga? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @jenderaltniandikaperkasa memperlihatkan sosok eks Panglima TNI itu yang sedang menyempatkan waktu untuk berolahraga di GBK.
"Apabila ditemukan lubang keamanan, berarti kemungkinan besar memang terjadi peretasan dan pencurian data," kata Pratama dalam keterangannya, Rabu (16/11).
Namun, setelah pengecekan yang menyeluruh dan digital forensic bila benar-benar tidak ditemukan celah keamanan dan jejak digital peretasan. Maka, adanya kemungkinan kebocoran data ini disebutnya terjadi karena insider atau data ini bocor oleh orang dalam.
"Jika nantinya sudah melakukan pengecekan yang menyeluruh, dan digital forensik dan bila benar-benar tidak ditemukan celah keamanan dan jejak digital peretasan, ada kemungkinan kebocoran data ini terjadi karena insider atau data ini bocor oleh orang dalam," jelasnya.
Pun, hal itu disebutnya bukan barang yang baru. Karena, dalam kebocoran data adanya tiga penyebab utama.
"Peretasan, karena human eror atau tindakan orang dalam dan terakhir karena adanya kesalahan dalam sistem informasi tersebut. Jadi, setiap kebocoran data tidak selalu disebabkan oleh serangan siber oleh para peretas," sebutnya.
"Namun bila serangan oleh para peretas, itupun tidak langsung bisa diidentifikasi para penyerangnya. Ini juga terkait sejauh mana kemampuan dari si peretas. Dan bila benar ini data PeduliLindungi, maka berlaku pada Pasal 46 UU PDP ayat 1 dan 2," tambahnya.
Untuk pasal itu berbunyi bahwa dalam hal terjadi kegagalan perlindungan data pribadi maka pengendali data pribadi wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis, paling lambat 3 x 24 jam.
"Pemberitahuan itu disampaikan kepada subyek data pribadi dan Lembaga Pelaksana Pelindungan Data Pribadi (LPPDP). Pemberitahuan minimal harus memuat data pribadi yang terungkap, kapan dan bagaimana data pribadi terungkap, dan upaya penanganan dan pemulihan atas terungkapnya oleh pengendali data pribadi," paparnya.
Bentuk Lembaga Pengawas PDP
Menurutnya, setelah rentetan kebocoran yang tidak berujung. Maka, saat ini yang terpenting adalah segera membentuk lembaga pengawas PDP atau Komisi PDP.
"Ini sudah diamanatkan UU PDP agar presiden membentuk Komisi PDP segera setelah UU berlaku. Komisi PDP ini nanti yang tidak hanya mengawasi namun juga melakukan penegakan aturan serta menciptkan standar keamanan tertentu dalam proses pengolahan pemrosesan data," ungkapnya.
"Dalam kasus kebocoran data seperti aplikasi PeduliLindungi ini, bila ada masyarakat yang dirugikan bisa nantinya melakukan gugatan lewat Komisi PDP," katanya.
(mdk/rhm)