Kawanan buaya pindah ke Kali Porong diduga habitatnya tercemar
Uniknya, mereka berpindah menjelang peringatan sembilan tahun semburan lumpur Lapindo.
Hingga hari ini, Rabu (27/5), sejak kemunculan belasan buaya di Kali Porong, Sidoarjo, Jawa Timur pada Jumat lalu (22/5), Dusun Awar Awar, Desa Tambakrejo, Kecamatan Krembung terus didatangi banyak orang dari beberapa daerah, seperti Mojokerto, Malang, dan Surabaya.
Kemunculan buaya-buaya berbagai jenis dan ukuran ini, diduga akibat dampak Lumpur Lapindo Brantas mencemari Kali Porong. Sehingga menyebabkan buaya-buaya itu berpindah dari muara Kali Porong menuju barat arah Kali Brantas di Mojokerto. Dan secara kebetulan, predator-predator air itu singgah di sungai yang melintas di Dusun Awar Awar.
"Kemungkinan karena dampak Lumpur Lapindo. Buaya-buaya ini kan asalnya dari muara, karena airnya tercemar mereka pindah tempat," kata salah satu warga setempat, Sutomo.
Menariknya, perpindahan dilakukan kawanan buaya muara ini terjadi menjelang peringatan tragedi bencana Lumpur Lapindo Brantas, memasuki tahun kesembilan. Yakni pada 29 Mei.
"Sebelumnya tidak pernah ada kejadian. Kemunculan buaya-buaya ini di Dusun Awar Awar, ya baru pertama ini. Karena memang buaya-buaya itu biasa hidup di muara Kali Porong," kata warga yang lain, Wakhid.
Meski begitu, Wakhid enggan menghubung-hubungkan masalah kemunculan belasan buaya di desanya dengan peringatan bencana Lumpur Lapindo.
"Ya mungkin saja, ini sebuah peringatan. Tapi yang jelas, kemungkinan buaya-buaya ini pindah karena memang air di daerah muara tercemar kandungan gas Lumpur Lapindo. Airnya jadi beracun dan buaya-buaya itu pindah," lanjut Wakhid.
Memang dari hasil penelitian ahli, ada kandungan logam berat mencemari wilayah sekitar semburan Lumpur Lapindo Brantas, termasuk di Kali Porong. Hal ini yang menyebabkan buaya-buaya penghuni muara Kali Porong melakukan eksodus ke daerah lain.
Kejadian ini berlangsung sejak Jumat pekan lalu. Warga Dusun Awar Awar dihebohkan kemunculan belasan buaya-buaya berbagai jenis dan ukuran. Ada buaya bermoncong lebar, dan ada pula buaya bermoncong kecil memanjang.
Warna buaya-buaya yang muncul itu, juga macam-macam. Ada yang warna hitam, coklat, kuning dan putih. "Yang buaya putih satu. Ukurannya kecil. Tapi buaya putih ini, satu-satunya buaya yang sempat membuka mulutnya saat warga datang. Kalau buaya lain hanya diam di pinggiran sungai," kata seorang warga bernama Sulastri.