5 Orang Penculik dan Pembunuh Bocah Cilegon yang Wajahnya Dilakban & Dibuang ke Pantai Ditangkap!
Tubuh bocah malang itu ditemukan di pantai di kawasan Cilegon. Motif pembunuhan belum diketahui.
Kasus penculik dan pembunuh Aqilatunnisa Prisca Herlan (5), bocah yang tewas dengan wajah dilakban, mulai menemukan titik terang. Tubuh bocah malang itu ditemukan di pantai di kawasan Cilegon.
Kabar terbaru, kelima pelaku sudah ditangkap. Mereka adalah Rahmi, Saenah, Emi, Yayan Herianto dan Ujang. Kelima pelaku memiliki peran masing - masing saat melakukan penculikan dan pembunuhan.
Pihak kepolisian belum mau membenarkan meski kabar ini santer berembus.
"Sabar, lagi kita dalami kelimanya. Besok ditunggu lebih lengkapnya," ujar Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Didik Hariyanto, Minggu (22/9)
Informasi dihimpun, penculikan dan pembunuhan memang direncanakan pelaku SN bersama dengan RH dan EI.
Ketiganya menculik dengan cara mengambil korban dari rumah korban menuju sebuah gudang, lalu mulut korban ditutup dengan lakban.
Para pelaku menganiaya terhadap korban hingga tewas dengan cara menduduki wajah korban serta memukul korban menggunakan sockbreker pada bagian punggung.
Selanjutnya SH memasukan mayat korban ke dalam tas untuk dibuang. Pelaku juga membuang hp korban di sungai daerah di Kasemen, Kota Serang.
Kemudian pelaku RH dan SN mengendarai sepeda motor Jupiter MX membawa mayat menuju pantai Cihara, Kabupaten Lebak.
Sesampai di Cihara, RH dan SN mendatangi rumah YH dan UJ untuk membantu membuang mayat korban.
YH dan UJ mengendarai sepeda motor Honda beat mengantar mayat ke jembatan Cihara dan membuangnya, lalu tas yang digunakan untuk membungkus mayat dibakar beserta lakban dan sendal milik korban.
Setelah membantu YH dan UJ di beri uang Rp100 ribu oleh SN dan RH.
Motif dari pelaku menghabisi nyawa korban karena dendam sakit hati ditagih utang oleh ibu korban.
Rencananya besok pagi Polda Banten akan melakukan jumpa pers terkait ditangkapnya pelaku penculikan dan pembunuhan tersebut. Hingga mengungkap secara jelas kenapa bocah malang itu yang menjadi sasaran kemarahan para pelaku.