Mengenal Burung Paruh Kodok yang Pandai Berkamuflase, Salah Satu Habitatnya ada di Lereng Gunung Merapi
Berbeda dengan kebanyakan burung, Burung Paruh Kodok tidak jago terbang.
Berbeda dengan kebanyakan burung, Burung Paruh Kodok tidak jago terbang.
Mengenal Burung Paruh Kodok yang Pandai Berkamuflase, Salah Satu Habitatnya ada di Lereng Gunung Merapi
Burung Paruh Kodok merupakan salah satu burung paling unik di dunia. Nama ilmiahnya Podargidae. Banyak orang menyebutnya burung kayu karena bentuknya menyerupai kayu.
-
Apa yang ditemukan di lereng Merapi-Merbabu? Bukti-bukti itu terlihat dari banyaknya candi dan prasasti yang ditemukan.
-
Dimana burung kedasih biasanya ditemukan? Burung kedasih banyak dijumpai di daerah perdesaan, tepatnya di kawasan tepi hutan atau perkebunan dengan ketinggian ratusan meter di atas permukaan air laut.
-
Apa ciri khas Perkutut Kolocokro? Perkutut Kolocokro sendiri memiliki beberapa ciri khas yang membuatnya berbeda dari jenis perkutut lainnya, yaitu memiliki bulu berwarna cokelat kemerahan dengan corak hitam di bagian leher, dada, dan sayap.
-
Dimana Perkutut Putih biasanya ditemukan? Burung perkutut putih sering berdiam diri di tempat keramat seperti gua, pemakaman, dan lokasi yang jarang dikunjungi manusia.
-
Kenapa Gunung Merapi dianggap keramat? Gunung Merapi yang berada di Jawa Tengah dan Yogyakarta ini merupakan salah satu gunung keramat di Indonesia.
-
Bagaimana katak kecil bersembunyi? Warna tubuhnya yang kecokelatan membuatnya bisa berkamuflase dengan baik di antara dedaunan, membantu menghindari predator.
Saat burung ini hinggap di atas dahan, orang tak akan tahu kalau di atas dahan itu bertengger seekor burung.
Burung ini termasuk kategori burung nocturnal yang berhubungan dengan cabak.
Burung ini dinamai Burung Paruh Kodok karena paruhnya besar, bengkok, dan pipih seperti kodok.
Keunikan lainnya adalah burung ini tidak jago terbang. Dia akan berdiam di atas pohon sepanjang hari.
Meski tak jago terbang, paruh yang lebar memudahkan mereka untuk menangkap serangga sebagai mangsa utamanya.
Dilansir dari Liputan6.com, Burung Paruh Kodok memiliki 15 spesies yang berbeda. Tiga spesies dengan ciri mulut kodok kuning kecokelatan, mulut kodok marmer, dan mulut kodok papua, ditemukan di Australia dan Papua New Guinea. Sedangkan sebelas spesies lainnya, dengan ukuran tubuh yang lebih kecil, ditemukan di kawasan Asia.
Burung ini aktif sepanjang malam. Saat siang hari, mereka istirahat di atas pohon. Saat istirahat inilah sang burung berkamuflase sehingga tak ada siapapun yang tahu apalagi sampai mengusiknya.
Foto: Liputan6.com
Saat istirahat, matanya tertutup dan duduk tegak dengan paruh mengarah ke atas. Kadang-kadang sekelompok burung kecil ini dijumpai beristirahat dalam posisi berdekatan.
Foto: Liputan6.com
Di Indonesia, Burung Paruh Kodok dijumpai di beberapa tempat. Di dalam Taman Nasional Gunung Merapi, penampakannya pernah tercatat di daerah Tegalmulyo Klaten, Ngargomulyo Magelang, Bukit Plawangan, dan Bukit Turgo.