Kaya akan SDA, Aswari Rivai ingin Sumsel jadi sumber energi
Dengan kemampuannya, Aswari memanfaatkan sumber daya alam (SDA) di wilayahnya menjadi sumber energi.
Masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel) akan menentukan gubernur baru pada Pilkada serentak 2018. Sejumlah nama mengaku siap untuk maju dalam pemilihan tersebut. Salah satunya, Bupati Lahat Aswari Rivai.
Bupati dua periode ini mengungkapkan, bersama Partai Gerindra, dirinya siap untuk bertarung dalam Pilkada serentak jilid II tersebut. Nama Aswari memang sudah tak asing lagi, menjabat sebagai Bupati Lahat, dirinya dikenal dengan sejumlah prestasi. Yang paling terkenal ialah kemampuannya membuat Kabupaten Lahat menjadi kota energi.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Siapa pelaku utama pembunuhan siswi di Palembang? Aparat Polrestabes Palembang menyebutkan bahwa pelaku utama pembunuhan siswi di pemakaman umum Tionghoa Palembang, Minggu (31/8) sempat ikut Yasinan malam pertama di kediaman korban.
-
Di mana lokasi Lembah Pasir Sumbul? Tempat camping Lembah Pasir Sumbul di Kampung Parabon Pojok, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur mendadak mencuri perhatian karena keistimewaannya.
-
Apa yang dimaksud dengan Songket Palembang? Songket Palembang adalah kain tradisional dari Sumatra Selatan yang dikenal dengan tenunannya yang rumit dan motifnya yang indah. Kain ini merupakan warisan budaya takbenda yang telah ada sejak zaman Sriwijaya, dan telah menjadi simbol kebanggaan masyarakat Palembang.
-
Apa yang dimaksud dengan Telok Abang di Palembang? Dalam bahasa Palembang, telok diartikan telur dan abang artinya merah. Artinya secara keseluruhan, Telok Abang merupakan telur rebus yang cangkangnya diberi warna merah.
Dengan kemampuannya, Aswari memanfaatkan sumber daya alam (SDA) di wilayahnya menjadi sumber energi. Ia juga menggandeng sejumlah pengusaha untuk melancarkan berbagai proyek energi. Alhasil, kini 99,4 persen desa di Kabupaten Lahat sudah dialiri listrik.
Berikut wawancara merdeka.com dengan Aswari di Palembang, belum lama ini:
Anda menduduki posisi 5 besar di survei Polmark sebagai calon Gubernur (Cagub) Sumsel, bagaimana melihat hal ini?
Ya untuk pencalonan gubernur kita tetap maju, hasil survei bermacam-macam, tetapi apa pun kita sebagai kader Gerindra yang diinstruksikan maju di Pilgub Sumsel, kita tetap fokus.
Partai Gerindra punya 10 kursi DPRD, bagaimana rekan koalisi ke depan?
Kita ada beberapa (pendekatan) dengan partai lain, kita belum fix secara formal. Tetapi pendekatan sudah ada. Kita punya 10 kursi tinggal menambah 5 kursi lagi bisa jalan.
Partai Gerindra secara nasional memiliki kedekatan dengan PKS, bagaimana untuk di Sumsel?
Kita mungkin bisa dengan PKS, atau dengan partai lain, sampai saat ini terbuka dengan siapapun yang penting syaratnya kita bisa sama-sama bersinergi dan punya chemistry tersendiri. Ya satu kekuatan untuk memenangkan pilkada.
Bupati Lahat Aswari Rivai ©2017 Merdeka.com/Haris Kurniawan
Bagaimana kriteria wakil yang akan Anda inginkan?
Tidak gampang mencari cawagub, karena wakil gubernur memiliki tugas fokus mendampingi gubernurnya nanti. Yang pasti yang seirama, ada chemistry.
Anda berhasil membangun Kabupaten Lahat menjadi kota energi, apa yang akan Anda lakukan di Sumsel?
Sumsel kaya akan energi, semua energi yang ada di Sumsel ini tetapi belum bermanfaat untuk Sumsel sendiri. Seperti Musi Banyuasin masih di ekspor ke Singapura. Saya pikir kenapa harus diberikan ke daerah lain jika di daerah kita masih membutuhkan.
Di Lahat dulu sangat kurang tentang energi, tapi karena kita fokus dengan SDA yang ada. Saya tidak mengizinkan batubara dijual gelondongan, akhirnya dengan kebijakan kami, kami minta pengusaha batubara tidak hanya dalam bentuk mentah tetapi dalam bentuk energi, dan itu berhasil.
Sekarang, kita sudah memiliki 2x156, kita sudah ada sekitar 600MW dari PLTU. Kita ada 2x130 MW panas bumi, kita ada 10 sampai 30 MW yang kita kembangkan untuk minihydro. Semua bisa kita manfaatkan untuk energi. Dengan memanfaatkan energi, daerah kita bisa katakanlah terang dan menjadi awal kesuksesan suatu daerah. Saat ini kami sudah mengaliri 367 desa, sudah 99.4 persen yang teraliri.
Pengembangan energi tidak mudah, bagaimana trik Anda?
Banyak energi terbarukan. Kita banyak minihydro, panas bumi yang bisa dikembangkan di daerah kita. Kita sebagai daerah penghasil sumber daya alam yang besar, harus fokus ke sana. Jangan hanya menggali SDA, lalu kita jual mentah. Hasil mentah itu beda dengan energi dan sebagainya.
Bagaimana mengenai anggaran pengembangan energi, dan apa peran pengusaha di dalamnya?
Sumsel, khususnya di Lahat kita beri izin semudah-mudahnya, jangan beri mereka hambatan. Karena kami tau orang berinvestasi mendatangkan uang yang banyak, Pemda sendiri belum tentu mampu memiliki uang begitu banyak. Untuk 2x156 MW mungkin tidak kurang dari Rp 7 triliun, bayangkan jika itu dari APBD. Dari mana? Tidak memungkinkan, akhirnya kita punya kebijakan permudah mereka. Dan boleh ditanya, di Kabupaten Lahat untuk berinvestasi energi itu sangat mudah.
Selain energi apa yang akan Anda kembangkan dari Sumsel?
Dengan adanya energi, katakanlah SDM akan lebih baik, akan bisa belajar di malam dengan lebih jelas, listrik-listrik tidak akan lagi mati. Itu akan menghasilkan SDM yang baik, pembangunan SDM itu pokok untuk membangun kesejahteraan. Dengan SDM yang baik, maka kesejahteraan masyarakat pemerintah.
Ambisi Lahat untuk menjadi kota energi itu terwujud dalam pemerintahan kami, dulu, Sumsel digadang-gadang lumbung energi, saya rasa baru beberapa tahun terakhir setelah Lahat memiliki 600-700 MW.
Beberapa nama besar muncul di Pilgub Sumsel, pandangan Anda?
Saya pikir biasa saja, kita punya pengalaman kok. Dua kali menjadi bupati bukan berarti tiba-tiba ingin jadi gubernur. Kita punya track record, hasil kerja di Lahat cukup berhasil. Nah buat saya buktikan dulu kerja baru maju, silahkan menjadi ini itu, tetapi saya sudah ada modal kerja untuk masyarakat.
Generasi milenial hingga swing voters selalu jadi rebutan di pemilu, bagaimana Anda meraih suara mereka?
Saya serahkan masyarakat, masyarakat Sumsel harus cerdas memilih. Pengalaman kami jadi bupati tidak bisa dibuat-buat. Kami semenjak ditunjuk jadi bupati, kami bekerja untuk lahat kami memanfaatkan
Bagaimana peta suara di Sumsel?
Ada kekuatan besar, Lahat dan Komering, biasanya Lahat harus berpasangan dengan Komering. Begitu pun sebaliknya. Tapi, hari ini kita lihat masih cair.
(mdk/hrs)